Moeldoko: Kenapa Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK Begitu Diributkan?

Moeldoko menyampaikan, tes wawasan kebangsaan (TWK) tidak hanya dilakukan oleh KPK dalam proses peralihan pegawai menjadi ASN, tapi juga lembaga lainnya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 26 Mei 2021, 10:38 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2021, 10:36 WIB
Wawancara Kepala Staf Presiden Moeldoko Dengan KLY
Kepala Staf Presiden Moeldoko. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan, tes wawasan kebangsaan (TWK) tidak hanya dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam proses peralihan pegawai menjadi ASN, tapi juga lembaga lainnya. Ada juga di antara mereka yang gagal lolos penilaian TWK seperti layaknya 75 pegawai KPK.

"Pernah terjadi seperti itu kondisinya, bahkan di BPIP, juga ada begitu TWK, mereka tidak lolos. Kenapa itu tidak ribut? Kenapa yang KPK begitu diributkan, itu," kata Moeldoko kepada awak media, Rabu (26/5/2021).

Menurut Moeldoko, TWK mestinya dilihat sebagai bentuk dari penguatan wawasan kebangsaan setiap pegawai pemerintah. Selama ini pun aspek tersebut terus berjalan dalam proses peralihan pegawai sebagai ASN. Tidak hanya di KPK, namun juga lembaga hingga BUMN.

"Begitu pula dengan mekanisme tes wawasan kebangsaan yang jadi perdebatan, harus dipastikan disusun dengan lebih baik. KSP dalam hal ini merekomendasikan untuk juga melibatkan NU dan Muhammadiyah yang telah teruji mampu merajut simbol kebangsaan dan kebhinekaan Indonesia," jelas dia.

Moeldoko mengatakan, hal yang juga perlu dipikirkan adalah sejumlah skenario atas perbaikan bagi pegawai yang memiliki nilai kurang dalam wawasan kebangsaan. Dapat melalui pendidikan kedinasan dan aspek tersebut memang harus diperkuat dari waktu ke waktu.

"Persoalan wawasan kebangsaan itu bisa naik turun karena memang ancamannya juga semakin keras. Untuk itu penguatan sungguh sangat diperlukan. Kenapa kita mesti bertele-tele mendiskusikan sesuatu yang baik, untuk kepentingan masa depan Indonesia. Ini bangsa ini sungguh kadang-kadang kehilangan akal sehat, gitu," kata Moeldoko.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Hentikan Praduga ke KPK

Ilustrasi KPK
Gedung KPK (Liputan6/Fachrur Rozie)

Moeldoko berharap, publik dan seluruh elemen masyarakat dapat menghentikan praduga yang tidak konstruktif terhadap KPK. Diperlukan sikap bijak dari semua pihak untuk menyikapi polemik ancaman pemecatan terhadap 75 pegawai KPK tak lolos ASN.

"Kita tahu bahwa ini sudah final. KPK harus terus diperkuat oleh siapa? oleh kita semua, oleh kita semua. Kita beri kepercayaan penuh kepada KPK untuk membenahi dan memperkuat diri, bekerja untuk menindak koruptor secara tidak pandang bulu. itu penting," Moeldoko menandaskan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya