4 Respons Ganjar Usai Mencuat Dugaan Adanya Konflik dengan Puan Maharani

Ganjar menyebut Puan Maharani sebagai komandan tempurnya saat maju sebagai calon Gubernur Jateng pada 2013 lalu.

oleh Maria Flora diperbarui 29 Mei 2021, 10:01 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2021, 10:01 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2021. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat suara usai dirinya disebut-sebut memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Isu ini mencuat usai tak diundangnya Ganjar dalam penguatan soliditas kader PDIP menuju 2024, pada Sabtu 22 Mei lalu di Jawa Tengah.

"Saya tidak mendapatkan undangan," kata Ganjar Pranowo kepada Liputan6.com, Minggu, 23 Mei 2021.

Namun, Ganjar tak mempersoalkan hal tersebut. Dia mengaku bahwa dirinya dan Puan Maharani tidak pernah berkonflik dan selalu menjaga hubungan baik.

Dalam sebuah kesempatan, politikus PDIP tersebut bahkan sempat menyatakan, bahwa Puan bak komandan tempur saat dirinya maju sebagai calon gubernur Jateng pada 2013 lalu.

"Mbak Puan-lah sebenarnya komandan tempur, saya juga tidak punya modal saat itu, maka partai (PDI Perjuangan, red) yang bergerak sehingga saya menang. Saya tidak pernah lupa itu," ujar Ganjar Pranowo, Jumat, 28 Mei kemarin.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyebut isu konflik antara Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dengan Ganjar Pranowo hanya bagian dari dinamika politik biasa.

Berikut sederet tanggapan Ganjar Pranowo saat dirinya diisukan ada konflik dengan Puan Maharani dihimpun dari Liputan6.com:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Ganjar Mengaku Tidak Nyaman

Ganjar mengatakan apa yang ramai diperbincangkan di media sosial akhir-akhir ini membuatnya tak nyaman.

Hal itu disampaikan pada Ganjar saat diwawancara wartawan usai rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Jumat, 28 Mei 2021.

"Saya mengikuti apa yang ada di medsos. Sungguh-sungguh itu tidak enak. Sungguh-sungguh saya tidak enak. Saya selalu hormat sama mbak Puan, sangat-sangat hormat," katanya.

2. Bagi Ganjar, Puan Sosok Berjasa

Ganjar Pranowo juga mengaku segan dan menghormati sosok Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang namanya kini kerap dibenturkan oleh terkait panggung Pilpres 2024

"Saya mengikuti di medsos, sungguh-sungguh saya tidak enak, saya sangat hormat dengan mbak Puan, sangat-sangat hormat," kata Ganjar Pranowo kepada wartawan usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, di Semarang, Jumat, 28 Mei.

Ganjar menyebut Puan Maharani merupakan sosok yang sangat berjasa bagi dirinya. Dirinya masih ingat ketika maju sebagai calon Gubernur Jateng pada 2013, namun elektabilitasnya sangat rendah.

"Mbak Puan-lah sebenarnya komandan tempur, saya juga tidak punya modal saat itu, maka partai (PDI Perjuangan, red) yang bergerak sehingga saya menang. Saya tidak pernah lupa itu," ujar dia.

3. Tidak Pernah Berkonflik dengan Puan Maharani

Dalam video yang diunggah akun Instagram @katakitaig, Jumat, 28 Mei, Ganjar menyebut dirinya tak ada konflik dengan putri Ketua Umum PDI Perjuangan itu.

"Sampai dengan hari ini saya gak pernah berkonflik dengan beliau. Baik-baik saja," ujar Ganjar.

Ganjar mengaku sakit hati ketika banyak pihak yang membenturkan dirinya dengan Puan. Padahal menurut Gubernur Jawa Tengah itu dirinya begitu menaruh hormat dengan Puan.

"Saya sangat hormat dengan Mbak Puan, sangat-sangat hormat," tuturnya.

4. Ganjar: Saya Diajari Mendem Jero Mikul Dhuwur

Ganjar juga menceritakan, dalam sebuah kesempatan halalbihalal, dia justru akrab becanda dengan Ketua DPP PDIP itu.

"Bahkan pada saat saya sowan di halalbihalal, Mbak Puan juga hadir di situ. Dan kami sempat bercanda," ujar Gubernur Jawa Tengah ini. 

Oleh karena itu, saat melongok media sosial yang banyak membenturkannya dengan Puan, Ganjar mengaku begitu sakit. Sebagai orang Jawa, Ganjar selalu dididik Mendem Jero Mikul Dhuwur.

"Ketika kemudian di medsos seperti itu saya sungguh-sungguh sangat sakit. Saya ini orang Jawa satu keluarga yang diajari untuk Mendem Jero Mikul Dhuwur," tekan Ganjar.

Mendem Jero Mikul Dhuwur merupakan peribahasa Jawa. Di mana jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya, "Mengubur dalam, mengangkat tinggi".

Peribahasa ini kurang lebih memiliki makna menjunjung tinggi derajat orangtua dan menutupi kekurangan aib keluarga. Atau menjunjung tinggi orang yang dihormati dan memendam aibnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya