Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengungkapkan, pihaknya telah menemukan 19 kasus positif Covid-19 varian baru di Ibu Kota.
Kata dia, mayoritas pasien Covid-19 varian baru itu punya riwayat perjalanan ke luar negeri.
"Terdapat 19 kasus variant of concern mutasi virus baru yang ditemukan di DKI Jakarta, di mana 18 di antaranya memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri, dan satu kasus transmisi lokal," kata Dwi dalam keterangan tertulis, Kamis (10/6/2021).
Advertisement
Lanjut dia, pihaknya terus aktif melakukan pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS). Hal tersebut untuk mendeteksi adanya varian baru Covid-19.
"Pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing/WGS, di mana sebanyak 649 sampel sudah diperiksa," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan data PPKM Mikro pada 7-13 Juni 2021, ada 3 RT zona merah dan 23 RT zona oranye yang dilakukan tracing masif. Lokasi klaster penularan tersebut di antaranya di wilayah Cipayung, Cengkareng, Cilincing, Ciracas, Pasar Minggu, Kemayoran, dan Pulogadung.
"Jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 12.820 (orang yang masih dirawat/ isolasi). Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 440.554 kasus," jelas dia.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
BOR Naik 53 Persen
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan keterisian tempat tidur isolusi atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 mengalami kenaikan.
Riza menyebut keterisian untuk tempat tidur isolasi dan ICU telah melebihi 50 persen yang disediakan.
"Terkait BOR kami saat ini untuk tempat tidur kapasitas 6.694 unit dan terpakai 3.560 unit, jadi sudah mencapai 53 persen. Kemudian ICU ada 1.076 unit dan terpakai 558 unit, itu artinya terpakai 52 persen," kata Riza di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/6/2021).
Advertisement