Komisi VII: Kebakaran Kilang Minyak Cilacap Tidak Boleh Diremehkan

Kilang Minyak Cilacap terbakar pada Jumat (11/6). Hal itu membuat anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menegaskan insiden tersebut tidak boleh dipandang remeh.

oleh Reza diperbarui 14 Jun 2021, 13:31 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2021, 13:31 WIB
Mulyanto
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. (Foto: DPR RI).

Liputan6.com, Jakarta Kilang Minyak Cilacap terbakar pada Jumat (11/6). Hal itu membuat anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menegaskan insiden tersebut tidak boleh dipandang remeh.

Ia mengatakan bahwa Pertamina harus sungguh-sungguh menyikapi kejadian ini, karena kasus yang relatif sama telah terjadi sebelumnya di Kilang Minyak Balongan.

Politisi Fraksi PKS ini menilai, Pertamina lalai dalam melaksanakan standar operasional dan prosedur yang sudah ditentukan. Pengalaman dari kilang Balongan tidak dijadikan pelajaran untuk menghindari peristiwa yang sama di kilang lainnya.

"Insiden kebakaran di kilang, yang relatif berturut-turut, mencerminkan Pertamina tidak belajar dari kasus sebelumnya. Kasus di Kilang Balongan ditengarai ada tindak pidana, sebagai penyebab kebakaran. Soal ini belum diungkap luas ke publik," ujar Mulyanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/6/2021).

Mulyanto mendesak Pertamina secara serius menangani pencegahan kebakaran kilang ini. Jangan sampai muncul lagi kasus serupa pada kilang-kilang yang lain. Tidak hanya itu, Ia juga meminta Pertamina bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap penyebab kecelakaan ini.

Bahkan politisi dapil Banten III ini berharap Pertamina meninjau ulang efektivitas standar operasional prosedur yang ada. Termasuk dibuatnya program perawatan dan pencegahan kebakaran kilang secara sungguh-sungguh, agar tidak terjadi musibah serupa di kemudian hari.

"Ketahanan energi kita bisa jebol kalau kasus ini terjadi pada kilang besar dan menyebabkan BBM kita ludes terbakar dalam jumlah besar. Perlu ada audit teknis dan perawatan kilang yang handal, agar hal-hal seperti ini tidak berulang," tegasnya.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya