78 Persen SD Sudah Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Hal ini berdasar hasil survei pihak internal Direktorat Sekolah Dasar yang melibatkan 591 responden yang terdiri dari 128 guru, 138 siswa, 139 wali murid, 140 kepala sekolah dan 46 dinas pendidikan kab/kota.

oleh Yopi Makdori diperbarui 16 Jun 2021, 10:27 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2021, 10:27 WIB
Siswa SD di Bekasi Kembali Sekolah Tatap Muka
Siswa saat mengikuti kegiatan belajar tatap muka di SDN Pekayon Jaya VI, Bekasi, Rabu (24/3/2021). Jumlah siswa pun dibatasi hanya 15 orang tiap kelas dan wajib mengenakan masker baik murid maupun guru. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Sri Wahyuningsih mengungkap 78 persen sekolah dasar (SD) telah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Hal ini berdasar hasil survei pihak internal Direktorat Sekolah Dasar yang melibatkan 591 responden yang terdiri dari 128 guru, 138 siswa, 139 wali murid, 140 kepala sekolah dan 46 dinas pendidikan kab/kota.

"Berdasarkan hasil survei, sekolah dasar yang sudah melaksanakan PTM sebanyak 78,3 persen, sekolah yang melaksanakan PTM di luar sekolah sebanyak 57,8 persen," kata Wahyuningsih dikutip dari laman Direktorat Sekolah Dasar, Rabu (16/6/2021).

Sementara sekolah yang tidak melaksanakan PTM di luar sekolah mencapai angka 42,2 persen. Survei itu juga menemukan, sebanyak 91,3 persen sekolah sudah melakukan panduan pelaksanaan PTM di satuan pendidikan dan 8,7 persen lainnya belum.

"Lalu sebanyak 80,4 persen kepala sekolah dan komite sudah melakukan kesepakatan untuk melakukan PTM, sebanyak 17,4 persen belum melakukannya, dan 2,20 persen tidak mengetahui terkait PTM," jelas Wahyuningsih.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Siapkan Fasilitas Pendukung

Sri Wahyuningsih menyatakan, dalam survei tersebut, mayoritas sekolah telah menyiapkan untuk PTM terbatas pada Juli 2021 nanti. Sebut saja soal penyediaan tempat cuci tangan.

Wahyuningsih mengatakan 99 persen SD telah memiliki tempat sanitasi yang baik untuk mencuci tangan para siswa.

"Sebanyak 97 persen sekolah memiliki ventilasi ruangan yang baik, sementara 3 persen sekolah tidak memiliki. Terkait penyiapan fasilitas mencuci tangan, 99 persen sekolah memiliki sanitasi yang dialiri air bersih dengan baik, 1 persennya tidak memiliki aliran air bersih yang baik," kata dia.

Penyediaan tempat cuci tangan merupakan salah satu prasyarat buat memenuhi daftar periksa agar sekolah bisa menggelar PTM secara terbatas.

Selain itu, terungkap 99 persen sekolah sudah menyiapkan ruang yang layak dan bersih, 96 persen dari responden sekolah juga sudah melakukan pembersihan ruangan dengan desinfektan.

Dan 98 persen sekolah sudah melakukan pembersihan toilet secara berkala. Sementara 4 persen lainnya tidak melakukan.

"Kemudian 98 persen sekolah sudah memiliki thermogun, dan 77 persen sekolah sudah menyiapkan petunjuk jarak aman pada tempat tertentu," ujar Wahyuningsih.

Menurut Wahyuningsih, daftar periksa bagi sekolah amat penting. Hal ini demi memastikan sekolah aman dari penyebaran Covid-19 sebelum PTM terbatas digelar.

“Daftar periksa ini penting dipenuhi sebelum PTM dilaksanakan. Supaya protokol sehatan benar-benar dijalankan, dan warga sekolah aman dalam melaksanakan PTM,” pungkasya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya