Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan Kota Depok menemukan sejumlah penderita Covid-19 di Kota Depok mengalami stress. Hal itu tidak terlepas dari meningkatnya penularan dan penderita mengetahui bahwa Covid-19 juga menjangkiti keluarga mereka.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan penularan Covid-19 di Kota Depok kian massif sehingga banyak warga yang terular virus tersebut. Menurutnya, peningkatan jumlah kasus yang terjadi saat ini berbeda dengan beberapa minggu sebelumnya, bahkan melebihi penularan pada gelombang pertama penyebaran Covid-19.Â
Baca Juga
"Iya lebih parah dari penularan pada gelombang pertama," ujar Novarita, Kamis (24/6/2021).
Advertisement
Novarita mengungkapkan, banyak penderita Covid-19 mengalami stres, apalagi para penderita mengetahui banyak anggota keluarga mereka yang juga tertular karena di picu dari klaster keluarga.
"Ada yang tau positif langsung stress. Padahal ga terlalu parah, cuma dia stress karena tau positif, ada juga karena keluarganya tertular," terang Novarita.
Novarita menjelaskan, beragam gejala klinis yang diperlihatkan pasien Covid-19, seperti mengalami gejala ringan, sedang, dan berat. Harusnya, pasien tetap tenang dan tidak boleh stress.
Penderita COVID-19 dapat mengikuti petunjuk dan arahan tenaga medis untuk memulihkan kondisi tubuh dari serangan virus tersebut.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Upaya Pencegahan
Pemerintah Kota Depok saat ini terus berusaha melakukan penanganan COVID-19 untuk mencegah semakin luasnya penularan COVID-19. Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari pemberlakukan perpanjangan ketujuh PSBB hingga melakukan sidak kesejumlah lokasi yang di sinyalir masih ditemukan warga yang berkerumun.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kota Depok, pada Kamis (24/6/2021), terjadi penambahan jumlah pasien konfirmasi sebanyak 561 kasus atau total keseluhan mencapai 56.906 kasus.
Jumlah tersebut meliputi jumlah pasien aktif bertambah 401 kasus atau menjadi 5.850 kasus, pasien sembuh bertambah 401 kasus menjadi 50.025, dan pasien meninggal dunia bertambah empat kasus menjadi 1.031 kasus.
Advertisement