Dinas PUPR Kota Tangerang Lakukan Berbagai Upaya Guna Antisipasi Kemarau Basah

Salah satu upaya yang dilakukan Dinas PUPR Kota Tangerang adalah normalisasi sungai.

oleh stella maris diperbarui 30 Jun 2021, 11:11 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2021, 11:10 WIB
Pemkot Tangerang
Pemkot Tangerang.

 

Liputan6.com, Jakarta Sejak awal Juni 2021, kemarau basah sudah menunjukan tanda-tanda di Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh pembentukan pusaran angin karena pengaruh dinamika laut yang dinamakan vorteks di selatan ekuator dekat pesisir barat Sumatera dan Jawa.

Untuk itu, Kota Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang terus melalukan berbagai cara untuk mengantisipasi adanya genangan di musim kemarau basah yang saat ini sedang terjadi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Decky Priambodo mengatakan, pihaknya memilih dan menjadikan wilayah timur sebagai lokasi prioritas dari kegiatan pemeliharaan yang memang rutin dilakukan.

"Setiap musim kemarau, kita (PUPR) selalu melakukan normalisasi di berbagai titik, tujuannya agar nanti saat musim penghujan datang air dapat mengalir dengan lancar dan ditampung di embung ataupun situ. Namun, karena saat ini terjadi kemarau basah, dan kalau saat ini kita lihat curah hujan dominan di wilayah timur, sehingga kita beralih konsentrasi dan menjadikan wilayah tersebut menjadi prioritas kegiatan pemeliharaan," ujar Decky.

Selain melakukan normalisasi, Dinas PUPR juga melakukan upaya preventif lainnya. Mulai dari, melakukan pompanisasi terhadap 11 tandon dari 23 tandon yang ada di Kota Tangerang, penggunaan alat berat di delapan titik kali, serta melakukan pemeliharaan pintu air di tiga wilayah barat, tengah dan timur.

"Seluruh kegiatan ini kita sebar merata di Kota Tangerang, hanya memang khusus alat berat kita gunakan agak lama di titik tersebut, mengingat mobilitas yang cukup sulit. Untuk pintu air dengan total 341 unit, setiap hari selalu kita coba gunakan agar saat dibutuhkan dapat bekerja secara optimal," tuturnya.

Decky menambahkan, dalam menghadapi anomali cuaca, Dinas PUPR Kota Tangerang terus dan masih melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk menentukan langkah selanjutnya dengan perkiraan cuaca, diiringi penanganan secara sigap terhadap laporan warga yang masuk di dalam Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda (LAKSA).

"Di layanan tersebut kita siapkan admin, jadi ketika ada laporan yang masuk langsung kita koordinasikan dan lakukan penanganan sesegera mungkin. Misalnya ada genangan, yang kita lakukan turun ke lapangan dan mengecek masalahnya. Lalu, setelah genangan surut, kita lakukan pengecekan lagi karena biasanya banyak sampah dan lumpur," tambahnya.

Dalam penanganan ini, Decky berharap di momen anomali kemarau basah ini masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemeliharaan dan menjaga infrastruktur yang telah dibangun, serta menjaga lingkungan sekitar dengan selalu menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

"Agar kota ini semakin nyaman untuk dihuni, saya berharap agar masyarakat bisa bekerja sama dengan kami untuk merawat infrastruktur yang ada, minimal melakukan kerja bakti di rumahnya masing-masing," tutupnya.

 

Normalisasi Sungai

Normalisasi sungai di wilayah Tangerang
Normalisasi sungai di wilayah Tangerang.

Untuk mengantisipasi banjir di musim penghujan, Dinas PUPR Kota Tangerang juga melakukan normalisasi sungai, terutama di wilayah daerah aliran sungai DAS Kali Cantiga, pihaknya tengah melaksanakan berbagai program.

"Program kita yaitu melakukan normalisasi menggunakan alat berat," ujar Taufik Syahzeni, Sekretaris Dinas PUPR Kota Tangerang.

Taufik menambahkan, usaha normalisasi diharapkan dapat mengurangi dampak banjir yang dirasakan warga Kota Tangerang. Khususnya yang disebabkan karena meluapnya aliran Kali Cantiga.

"Adapun rencana ruas yang dikerjakan menggunakan alat berat amphibious excavator mini,” tambahnya.

Alat berat tersebut dioperasikan di Kali Cantiga ruas Joglo sepanjang 956 m, ruas metro permata 1.320 m, kemudian Perum Peruri sepanjang 1.242 m.

"Meskipun saat ini masa tanggap darurat bencana Covid-19, namun pekerjaan normalisasi di wilayah di Kota Tangerang tetap dilakukan,” kata Taufik.

Dalam menangani program antisipasi banjir, Dinas PUPR Kota Tangerang juga patuh dan taat pada protokol kesehatan sebagai pencegahan dan penanggulangan Covid-19 yang melanda Indonesia. Seperti memakai masker, sering cuci tangan, dan penerapan social distancing (Jaga jarak).

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya