Dominasi Penyebaran di Jawa, Luhut: Varian Delta Tidak Bisa Dikendalikan

Luhut menjelaskan bahwa varian Delta penularannya enam kali lebih cepat.

oleh Ika Defianti diperbarui 15 Jul 2021, 19:52 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2021, 19:52 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Bandara Dhoho, Kediri, Senin (26/4/2021). (Foto: Kemenko Marves)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Bandara Dhoho, Kediri, Senin (26/4/2021). (Foto: Kemenko Marves)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan peningkatan kasus Covid-19 didominasi oleh varian Delta. Menurut dia, varian Delta memiliki penyebaran yang lebih cepat dan dahsyat ketimbang varian Alpha.

"Saya mohon supaya kita paham, varian Delta ini tidak bisa dikendalikan," kata Luhut dalam konferensi pers, Kamis (15/7/2021).

Luhut menjelaskan bahwa varian Delta penularannya enam kali lebih cepat. Saat pelaksanaan PSBB sebelumnya, peningkatan kasus belum signifikan seperti halnya PPKM darurat. Bahkan saat ini, dia menyebut varian Delta mendominasi hampir semua peningkatan kasus di Pulau Jawa.

"PSBB 1, PSBB 2, PPKM kabupaten/kota, PPKM mikro, semua relatif sebenarnya naik tetapi masih terkendali. Tetapi begitu kita masuk varian Delta, peningkatan kasus Covid-19 didominasi oleh varian Delta," ucapnya.

Lanjut Luhut, saat ini pemerintah terus berupaya untuk menekan adanya peningkatan kasus akibat varian Delta tersebut. Sejumlah negara di dunia juga tengah menghadapi kasus yang sama.

"Inggris juga kena, Belanda kena. Perdana Menteri Belanda kemarin minta maaf karena dia menyetujui lepas masker beberapa waktu yang lalu dan sekarang naik seperti ini. Hari ini juga Malaysia juga, sampai hari ini semua juga Delta," jelas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Paket Obat Gratis

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah membagikan 300.000 paket vitamin dan obat-obatan untuk pasien Covid-19 mulai Kamis (15/7/2021).

Adapun paket bantuan obat-obatan tersebut diperuntukkan bagi pasien terpapar virus Corona yang menjalani isolasi mandiri.

"Pemerintah mulai hari ini akan segera membagikan paket vitamin dan obat untuk isolasi mandiri," jelas Jokowi dalam tayangan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya