Kunjungan ke Luar Negeri, Jokowi Dapat Komitmen Investasi USD 41,99 Miliar

Komitmen bisnis dan investasi tersebut menjadi salah satu bahasan saat Jokowi bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Nov 2021, 21:26 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2021, 21:26 WIB
FOTO: Presiden Jokowi Tanam Mangrove di Abu Dhabi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) beserta rombongan saat meninjau tanaman mangrove di Jubail Mangrove Park, Pulau Al Jubail, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), Rabu (3/11/2021). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Uni Emirate Arab menghasilkan komitmen bisnis dan investasi senilai USD 32,7 miliar. Jumlah ini hasil dari pertukaran 19 perjanjian kerja saat Jokowi berkunjung ke Dubai, Kamis (4/11/2021).

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjelaskan bahwa komitmen bisnis dan investasi tersebut menjadi salah satu bahasan saat Jokowi bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Rabu 3 November 2021.

"Kedua pemimpin membahas kemajuan kerja sama investasi antara kedua negara. Sebagai informasi, selama kunjungan ini terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai USD 32,7 miliar dari 19 perjanjian kerja sama yang akan dipertukarkan besok (Kamis) di Dubai," jelas Retno dikutip dari siaran pers, Kamis.

Adapun komitmen bisnis dan investasi tersebut antara lain kerja sama antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG), INA dan DB World, floating solar panel antara Masdar dan Pertamina, refinery Balikpapan manufaktur dan distribusi vaksin dan bio product.

Selain itu juga berbagai kesepakatan G42 dengan mitra di Indonesia, antara lain di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomic, dan lain sebagainya.

"Jika ditotal, maka nilai komitmen yang diperoleh sampai titik ini, dalam kunjungan ini, adalah USD 32,7 miliar," ucapnya.

Menurut dia, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia juga melakukan pertemuan investasi dan pertemuan dengan perusahaan besar Amerika. Pertemuan ini diharapkan bisa menghasilkan komitmen investasi baru.

Sementara itu, Bahlil menyebut bahwa Indonesia akan memberikan karpet merah bagi semua negara untuk melakukan realisasi investasi dan tidak hanya condong kepada satu negara. Untuk itu, dia melakukan perjanjian dengan salah satu pengusaha dari Amerika.

"Sekarang kita lagi melakukan negosiasi akhir sampai dengan tengah malam, yang akan masuk di bidang hilirisasi," kata Bahlil.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bangun Transformasi Ekonomi

Dia menuturkan bahwa salah satu visi besar Jokowi yakni, membangun transformasi ekonomi. Bahlil mengatakan transformasi ekonomi wujudnya adalah nilai tambah dengan industrialisasi.

"Ini akan kita buat dan kita umumkan besok nanti," tuturnya.

Bahlil berharap nilai USD 32,7 miliar yang telah ada bisa didongkrak lagi menjadi paling tidak di atas USD35 miliar.

Sebelumnya, saat Jokowi bertemu dengan para investor di Glasgow di sela-sela KTT Pemimpin Dunia COP26, Indonesia juga mendapatkan komitmen investasi sebesar USD9,2 miliar. Sehingga, jika ditotal dengan jumlah komitmen investasi yang didapat di PEA, jumlahnya mencapai USD 41,99 miliar.

Selain di bidang investasi, dalam pertemuan antara Jokowi dengan Pangeran MBZ juga dibahas isu di bidang perdagangan. Kedua pemimpin sepakat agar perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara kedua negara dapat segera diselesaikan.

"Perundingan sudah dilakukan beberapa kali dan Presiden mengharapkan pada bulan Maret 2022 perundingan dapat diselesaikan," ujar Retno.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya