Epidemiolog: Long Covid-19 akan Jadi Tsunami Dunia dalam 5 Tahun ke Depan

Pemerintah Indonesia dinilai perlu memberikan atensi pada penderita long Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Des 2021, 18:18 WIB
Diterbitkan 03 Des 2021, 18:18 WIB
Fakta Penyebab Kematian Pasien Covid-19 dan Trombosis yang Ramai di Medsos
Gambar ilustrasi diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Food and Drug Administration AS menunjukkan Virus Corona COVID-19. (US Food and Drug Administration/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman memprediksi long Covid-19 akan menjadi tsunami bagi dunia. Long covid merupakan gejala yang muncul pada pasien setelah sembuh dari virus Sars-Cov2 itu.

"Long Covid-19 ini akan jadi tsunami dunia mungkin tiga atau lima tahun ke depan," katanya dalam Webinar Covid-19: Varian Baru, Libur Nataru, dan Strategi Mitigasi Gelombang Ketiga, Jumat (3/12/2021).

Data sementara, 30 persen dari penyintas mengalami long Covid-19. Kondisi ini bisa menurunkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dampak jangka panjang long Covid-19 yang patut diwaspadai ialah kerusakan paru, ginjal, hingga jantung.

"Itulah sebabnya, prinsipnya lebih baik mencegah daripada terinfeksi (Covid-19)," ujarnya.

Menurut Dicky, Amerika Serikat mengkategorikan penderita long Covid-19 sebagai disabilitas. Negara Paman Sam itu menangani pasien long Covid-19 melalui sistem pertanggungan pelayanan kesehatan.

Pemerintah Indonesia dinilai perlu memberikan atensi pada penderita long Covid-19. Dimulai dengan melakukan pendataan penyintas yang mengalami long Covid-19. Kemudian menyediakan layanan kesehatan primer untuk merehabilitasi fungsi organ para penderita long Covid-19.

"Rehabilitasi ini antara lain tentu dimulai dengan memastikan fungsi empat organ yang ada yang secara referensi atau literatur sering menjadi masalah yaitu paru, jantung, liver, ginjal," jelasnya.

"Ini sebaiknya dilakukan sejak dini karena potensi perbaikannya masih besar pada enam bulan pertama atau satu tahun pertama," sambungnya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Pemerintah Tak Punya Data

Sementara pemerintah mengaku belum memiliki data penderita long Covid-19. Hal ini disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.

"Tidak dicatat di kita (penderita long Covid-19)," kata Nadia kepada merdeka.com.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya