Ganjar Mania: Deklarasi Capres dan Koalisi di Awal Ide Benar Perlu Segera Dilakukan

Dengan begitu, masyarakat bisa menilai dan mencari informasi lebih dalam tentang koalisi tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2021, 20:10 WIB
Diterbitkan 10 Des 2021, 19:28 WIB
Ilustrasi Pemilu 1(Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Pemilu 1(Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Relawan Ganjar Prabowo Mania (GP Mania), Emannuel Ebenezer mendukung wacana deklarasi awal koalisi dan calon presiden pada Pemilu 2024. Menurut dia, dengan demikian masyarakat bisa menilai lebih lama tentang calon presiden yang akan dipilih di bilik suara saat pencoblosan nantinya.

Pria akrab disapa Noel ini mengatakan, ide deklarasi capres dan koalisi awal patut didukung. Menurut dia, idealnya deklarasi capres dan koalisi tak dilakukan di menit terakhir pendaftaran KPU.

"Itu bagus, logika itu bagus. Karena kita bisa mentracing jejak rekamnya. Idealnya seperti itu," jelas Noel saat dihubungi merdeka.com, Jumat (10/12/2021).

Noel menilai, partai politik mestinya segera mengumumkan siapa calon presiden dan parpol koalisinya dalam Pemilu 2024. Sehingga, masyarakat bisa menilai dan mencari informasi lebih dalam tentang koalisi tersebut. "Partai menyalurkan kandidat, publik menilai. Itu ide yang benar," tegas dia lagi.

Noel saat ini mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Namun, dia tak mau mendorong-dorong agar PDIP segera mengumumkan Ganjar sebagai Capres.

Dia merasa yakin, pada akhirnya PDIP akan mengusung Ganjar sebagai calon presiden. Sebab, saat ini Ganjar memiliki elektabilitas yang tinggi. Selain itu, kata dia, Ganjar syarat dengan pengalaman.

Meskipun saat ini, PDIP memiliki dua calon kuat sebagai kandidat yang bakal diusung sebagai presiden. Yakni, Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Dia memuji PDIP yang memiliki gagasan bagus dalam memberikan opsi pemimpin terhadap masyarakat.

"Tinggal bagaimana publik merespons ini nantinya," tegas dia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Untung Rugi

Sejumlah partai politik mendorong koalisi dan pasangan calon presiden diumumkan sejak awal. Tujuannya, agar publik bisa mengetahui dengan lebih dalam tentang sosok calon pemimpin tersebut.

Namun, deklarasi koalisi dan calon presiden jauh sebelum Pemilu dinilai sulit terjadi. Karena proses koalisi penuh dengan kepentingan elite politik. Meskipun, publik akan mendapatkan keuntungan.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKopi Kunto Adi Wibowo menilai, publik diuntungkan jika koalisi calon presiden diumumkan jauh hari.

"Menurut saya kalau dari kepentingan publik memang lebih enak kalau koalisi capres diumumkan sudah ada pasangan-pasangannya jauh-jauh hari," ujar Kunto ketika dihubungi, Kamis (9/12).

Publik memiliki banyak waktu untuk memilih dan meneliti calon presiden yang bakal bertarung di Pilpres 2024. Sehingga, pilihan seseorang saat memilih sudah mantap dan tidak lagi dibingungkan dengan nama-nama yang muncul dalam bursa calon presiden.

"Ini lebih memudahkan publik memantapkan pilihan dari sisi psikologis enggak overwhelming, enggak terlalu banyak pilihan kayak sekarang banyak nama berseliweran," ujarnya.

Di sisi lain, pengumuman dini koalisi calon presiden justru merugikan partai politik. Salah satu alasannya apabila elektabilitas calon presiden yang diusung sudah rendah sejak awal. Belum lagi latar belakang capres yang dianggap lebih banyak negatifnya di publik.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran ini menilai, kalau diumumkan belakangan, partai memiliki waktu untuk meningkatkan elektabilitas calon yang belum moncer.

"Partai pendukungnya masih punya harapan melakukan move politik atau yang secara elite dilakukan dan itu bisa membuat mereka memenangkan pertarungan," katanya.

Pengumuman calon presiden sejak dini hampir tak mungkin dilakukan. Sebab, pemilu merupakan agenda elite politik. Yang aturannya juga dibuat oleh elite politik.

"Dari sini kita lihat usulan ini bagus untuk publik, tapi sayangnya agak susah untuk kemudian menemui kenyataan karena pada akhirnya yang bikin aturannya elite partai yang bertarung elite partai dan ini untuk kepentingan elite partai," pungkas Kunto.

Reporter : Randy Ferdi Firdaus

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya