Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dampak yang ditimbulkan akibat gempa NTT magnitudo 7,4 yang berdampak ke Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Menurut data yang dihimpun, terdapat 201 rumah rusak berat, 19 rumah rusak sedang, dan 508 rumah rusak ringan. Hal ini diungkap Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.Â
Advertisement
Baca Juga
"13 gedung pemerintahan juga mengalami kerusakan," kata Abdul dalam keterangan tertulis diterima, Minggu (26/12/2021).
Kemudian di Kecamatan Pasilambena, Abdul merinci terdampak kerusakan bangunan sebanyak 154 unit, rumah rusak ringan 235, dan kantor pemerintahan rusak ada 12 unit.
"Selain kerusakan bangunan, terdapat 60 warga mengalami luka berat. Kemudian, tiga ibu hamil di pengungsian dengan seorang ibu melahirkan saat tempat tersebut," jelas Abdul.
Abdul menambahkan, data di Kecamatan Takabonerate mencatat ada satu unit rumah rusak berat dan dua unit lainnya rusak sedang. Adapun di Kecamatan Pasimasunggu ada enam unit rumah mengalami kerusakan ringan.
Abdul memambahkan, ada seorang warga terdampak gempa bumi yang meninggal setelah dirawat selama 8 hari di RSUD KH Hayyung di Kota Benteng, Kepulauan Selayar.
"Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar didukung Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah mengirimkan tim trauma healing untuk mendampingi para warga yang masih trauma atas peristiwa gempabumi yang terjadi pada Selasa (14/12) lalu," tutur Abdul.
Â
BNPB Siapkan Dukungan Dana Rp 250 Juta
Selain itu, pemulihan warga juga dibantu oleh tim relawan seperti dari MDMC, PMI, Baznas, Tagana, RAPI, dan lintas unsur pentaheliks lainnya.
Abdul memastikan, pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memberikan dukungan dana siap pakai senilai Rp 250 juta untuk operasional penanganan darurat.
"BNPB juga mengerahkan satu unit helikopter guna mendukung pendistribusian logistik di wilayah Kepulauan Selayar," Abdul menandasi.
Advertisement