Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat kembali membuka tempat isolasi terpusat COVID-19 di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia (PSJ UI) untuk mengantisipasi melonjaknya kasus COVID-19.
"Kemungkinan Selasa (1/2/2022) sudah mulai dibuka kembali," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di sela-sela acara final Kompetisi Internal Askot PSSI kota Depok, di Stadion Merpati Depok, Minggu 30 Minggu 2022.
Idris mengatakan lonjakan kasus yang terjadi saat ini membuat tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) bagi pasien COVID-19 juga mengalami peningkatan.
Advertisement
BOR bagi pasien COVID-19 di Kota Depok untuk ruang isolasi sudah terisi sebanyak 18 persen lebih. Sedangkan BOR untuk ruang ICU sekitar 4,55 persen.
Baca Juga
Ia mengatakan angka kasus COVID-19 di Jakarta naik, aglomerasi naik Depok sangat berbatasan langsung dengan Jakarta juga naik, per 26 Januari 2022 itu yang mengagetkan sepanjang masa pandemi paling tinggi ada 448 kasus per satu hari.
Padahal di akhir Desember 2021, kasus aktif di Kota Depok tinggal 24 orang. Kemudian, pasca Natal dan tahun baru terus bertambah hingga sekarang.
Â
Tabung Oksigen Aman
Mohammad Idris memastikan ketersediaan tabung oksigen atau O2 masih aman. Meski, saat ini kasus COVID-19 di Kota Depok terus mengalami lonjakan setiap harinya.
"Kita punya tabung-tabung untuk pengambilan langsung yang dioperasikan ke RSUD Depok khususnya. Kita juga sudah kerja sama paten dengan beberapa perusahaan untuk pengisian tabung-tabung oksigen bagi rumah sakit-rumah sakit di Kota Depok. Jadi dari sisi tabung oksigen InsyaAllah aman," katanya.
Berdasarkan data yang dirilis COVID-19 Kota Depok per tanggal 29 Januari 2022, terjadi kenaikan yang signifikan pada kasus konfirmasi positif.
Terdapat penambahan 534 kasus konfirmasi positif. Dengan demikian, totalnya menjadi 109.164 kasus.
Sementara itu, pasien sembuh bertambah sebanyak 25 orang. Sehingga totalnya menjadi 103.797 orang atau 95,08 persen.
Sedangkan, kasus konfirmasi aktif naik 503 orang dari hari sebelumnya. Lalu, suspek aktif 0 kasus dan kontak erat aktif naik 6 orang, serta pasien probabel aktif, 0 kasus atau tidak ada.
Pada data tersebut tidak ada penambahan kasus pasien meninggal. Dengan demikian total keseluruhan menjadi 2.173 orang.Pewarta : Feru LantaraEditor : Heru Dwi Suryatmojo
Advertisement