Kemenkes Klaim Kasus Covid-19 Naik karena Testing Tracing Terus Digenjot

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, Kementerian Kesehatan terus menggenjot testing dan tracing sebagai bentuk usaha deteksi dini Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2022, 13:13 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2022, 13:13 WIB
Siti Nadia Tarmidzi
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmidzi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/1/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus positifĀ Covid-19Ā harian di Tanah Air terus meningkat dalam sepekan terakhir. Hal ini terlihat dari data yang dibagikan Kementerian Kesehatan setiap harinya ke publik.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan penambahan kasus harian ini otomatis berdampak pada kenaikan positivity rate Covid-19 mingguan.

"Positivity rate mingguan kita ada kenaikan sebesar 3,65 persen," kata Nadia.

Menurut dia, kenaikan positivity rate tak selalu berarti negatif. Sebab, satu sisi, hal ini menunjukkan kemampuan deteksi Indonesia dalam hal testing dan tracing.

Dia mengklaim, Kementerian Kesehatan terus menggenjot testing dan tracing sebagai bentuk usaha deteksi dini infeksi Virus Corona itu.

Per 30 Januari 2022, jumlah spesimen yang selesai diperiksa sebanyak 43.896 buah dari 31.065 orang yang diperiksa. Angka ini masih jauh di atas anjuran Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yakni 1/1000 dari penduduk per minggu. Oleh karena itu, harusnya, Indonesia melakukan minimal 267.000 tes per minggu atau 38.100 per hari.

"Ini merupakan usaha untuk mendeteksi lebih awal gejala Covid-19 yang diderita oleh tiap-tiap individu. Hal ini penting untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus mengingat varian Omicron yang memiliki persebaran lebih cepat namun cenderung tidak bergejala," ujarĀ Nadia.

Antisipasi

Siti Nadia Tarmidzi
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmidzi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/1/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Nadia menyebut, kenaikan kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir telah diantisipasi oleh Kementerian Kesehatan dengan menyiapkan kapasitas tempat tidur perawatan. Ketersediaan tempat tidur ini diharapkan dapat menjawab kekhawatiran masyarakat.

Secara nasional, total ketersediaan tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) perawatan Covid-19 saat ini berjumlah 78.825. Kapasitas tempat tidur masih bisa dimaksimalkan menjadi 156.847.

"Untuk Jakarta sendiri, BOR di 196 rumah sakit rujukan saat ini di 6.496 dari 13.777 kapasitas tempat tidur yang tersedia. Dalam kondisi yang dibutuhkan, BOR di Jakarta dapat dikondisikan hingga mencapai 21.000. Jadi, tidak perlu terlalu khawatir, kapasitasnya masih cukup banyak,'' ucapnya.

Nadia meminta masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah terus melonjaknya kasus Covid-19. Sementara bagi pasien Covid-19 tanpa gejala, cukup untuk melakukan isoman di rumah atau isolasi terpusat dan manfaatkan layanan telemedicine.

"Segera lakukan vaksinasi booster, dan tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan. Jangan lengah dan tetap selalu waspada,'' tutup Nadia.

Ā 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

Infografis

Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya