Gunung Anak Krakatau Semburkan Abu Vulkanik

Kolom abu Gunung Anak Krakatau (GAK) teramati berwana kelabu dengan intensitas sedang, condong ke arah Timur Laut atau menuju Pulau Jawa.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 03 Feb 2022, 18:45 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2022, 18:45 WIB
Penampakan Volume Gunung Anak Krakatau yang Menyusut
Pengamatan Gunung Krakatau dan Anak Krakatau dari Dusun Tiga Regahan Lada, Pulau Sebesi, Lampumg Selatan, Senin (31/12). Gunung Anak Krakatau diperkirakan kehilangan volume sekitar 150-180 juta m3. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda menyemburkan abu vulkanik setinggi 200 meter dari puncaknya. Semburan terjadi Kamis sore (3/2/2022).

"Iya. Informasi erupsi Gunung Anak Krakatau, dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 meter dari atas puncak," kata Petugas Pos Pantau GAK Lampung Andi Suandi melalui pesan tertulis, Kamis.

Menurut Andi, kolom abu teramati berwana kelabu dengan intensitas sedang, condong ke arah Timur Laut atau menuju Pulau Jawa.

Dari foto yang dikirim oleh Andi, tertulis gambar diambil dari CCTV Pulau Sertung menunjukkan tanggal 3 Februari 2022, pukul 16.31 WIB.

"Embusan terus menerus. Tidak terdengar suara dentuman, saya belum mendapat laporan adanya suara dentuman. Abu mengarah ke Pulau Jawa," terang dia.

Skala Kecil, Tak Berbahaya

Andi menerangkan, embusan tersebut GAK tidak berdampak berbahaya maupun kerusakan, karena skalanya masih kecil. Masyarakat diminta untuk waspada dan selalu memantau aplikasi Magma Indonesia, yang bisa diunduh melalui playstore.

"Saat ini GAK berada pada status Level 2, waspada, dengan rekomendasi tidak boleh mendekat dalam radius 2 km dari kawah," kata Andi.

Embusan, Seismograf Belum Catat Letusan

Menurut Windi Cahya, petugas Pos Pantau GAK Pasauran, Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, yang terjadi saat ini hanyalah embusan saja dan tidak diikuti letusan dari Anak Krakatau di perairan Selat Sunda.

"Sampai dengan saat ini seismograf belum mencatat letusan, informasi ini untuk peringatan dini kepada masyarakat. Embusan saja, jadi belum diikuti letusan," ujar Windi, melalui pesan elektroniknya, Kamis (3/2/2022).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya