Mengenal Batu Andesit, dari Asal Muasal hingga Keunggulannya

Batu andesit merupakan batuan vulkanik yang memiliki kandungan silika dalam jumlah sedang. Batu tersebut berwarna abu-abu kehitaman, serta memiliki butir halus yang disebut porfiritik.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 09 Feb 2022, 18:15 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 18:13 WIB
Batu Andesit (Foto: YouTube)
Batu Andesit (Foto: YouTube)

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini terjadi ketegangan saat proses pengukuran hutan untuk Proyek Waduk Bener dan pertambangan batu andesit oleh petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Lantas, apakah sebenarnya batu andesit tersebut? Batu andesit merupakan batuan vulkanik yang memiliki kandungan silika dalam jumlah sedang. Batu tersebut berwarna abu-abu kehitaman, serta memiliki butir halus yang disebut porfiritik.

Rupanya, batu andesit memiliki banyak manfaat. Salah satunya, batu andesit ini sangat bagus digunakan untuk kontruksi bangunan.

Melansir Wikipedia, dalam pengertian umum, andesit adalah jenis peralihan antara basal dan dasit, dengan rentang silikon dioksida (SiO2) adalah 57-63% seperti digambarkan di diagram TAS.

Di zaman sekarang, batu andesit masih digunakan sebagai material untuk nisan kuburan orang Tionghoa, cobek, lumpang jamu, cungkup/kap lampu taman dan arca-arca untuk hiasan. Salah satu pusat kerajian dari batu andesit ini adalah Magelang.

Berikut mengenal secara singkat soal batu andesit dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber:

 

1. Apa Itu Batu Andesit?

20160512-Pemugaran-Candi-Palgading-Yogyakarta-Boy-Harjanto
Seorang pekerja memberikan tanda pada batu andesit candi Palgading, Ngaglik, Sleman, Kamis (12/5/16). Candi peninggalan zaman kerajaan mataram Kuno ini akan di pugar hingga 10 Oktober 2016. (Liputan6.com/Boy Harjanto)

Melansir Wikpedia, andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik, ekstrusif, komposisi menengah, dengan tekstur afanitik hingga porfiritik.

Dalam pengertian umum, andesit adalah jenis peralihan antara basal dan dasit, dengan rentang silikon dioksida (SiO2) adalah 57-63% seperti digambarkan di diagram TAS.

Susunan mineral biasanya didominasi oleh plagioklas ditambah piroksen dan atau hornblende. Magnetit, zirkon, apatit, ilmenit, biotit, dan garnet adalah mineral aksesori umum. Alkali feldspar dapat hadir dalam jumlah kecil.

Kelimpahan feldspar-kuarsa di batuan vulkanik andesit dan lainnya diilustrasikan dalam diagram QAPF.

Batuan andesit umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik di wilayah perbatasan lautan seperti di pantai barat Amerika Selatan atau daerah-daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi seperti Indonesia. Nama andesit berasal dari nama Pegunungan Andes.

 

2. Penggunaan Batu Andesit

candi baru
Bongkahan batu andesit berukir berukuran besar dan struktur yang masih utuh di dusun Mantingan diharapkan mampu direkonstruksi. (foto: Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Batu andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan megalitik, candi dan piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak memakai material ini, misalnya sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja batu, arca, dan lain-lain.

Di zaman sekarang batu andesit ini masih digunakan sebagai material untuk nisan kuburan orang Tionghoa, cobek, lumpang jamu, cungkup atau kap lampu taman, dan arca-arca untuk hiasan.

 

3. Pengrajin Batu Andesit

5 Jenis Batu Alam Ini Memiliki Keunikan Menarik
Selain Batu Andesit, Batu Templek, Batu Palimanan, Batu Candi, dan Batu Jogja, masih ada lima jenis batu alam lainnya.

Salah satu pusat kerajian dari batu andesit ini adalah Magelang. Pusat kerajinan dan pemotongan batu Andesit juga terdapat di daerah Cirebon dan Majalengka Jawa Barat.

Karena di daerah-daerah tersebut banyak terdapat perbukitan yang merupakan daerah tambang Batu Andesit.

Untuk batu andesit di daerah Cirebon, pada umumnya berwarna abu-abu dan terdiri dari 2 Jenis utama yaitu andesit bintik dan andesit polos.

 

4. Manfaat atau Fungsi Batu Andesit

Batu Andesit (Foto: YouTube)
Batu Andesit (Foto: YouTube)

Termasuk dalam kategori batu alam, andesit tentunya serbaguna dan bisa menambahkan tekstur berbeda pada desain interior rumah. Belum lagi ketersediaan batu yang melimpah di alam dan sering digunakan dalam proyek bangunan hijau karena ramah lingkungan.

Batu andesit juga tidak mengandung bahan berbahaya atau racun dan dapat digunakan dengan aman, baik di dalam maupun di luar ruangan.

Secara umum andesit dapat diaplikasikan ke desain ubin karena tahan slip dan bisa juga digunakan dalam desain lansekap dan taman.

Fungsi pertama bantu andesit dapat digunakan untuk lantai karena tahan lama dan membutuhkan perawatan minimum. Bahan alami menciptakan suasana yang ramah di rumah dan bersahaja.

Fungsi kedua adalah cladding. Cladding dari material batu alam memberikan dimensi dan kedalaman lebih pada suatu ruang. Namun pastikan untuk perawatan jangka panjang agar menggunakan lapisan sealer pada permukaan batu setelah dilapisi. Alasannya, karena hal ini membuat permukaan menjadi lebih tahan dan melindunginya.

Fungsi ketiga sebagai rak dan penyimpanan terbuka. Tak hanya fungsional, rak yang terbuat dari batu alam mudah dirawat bahkan menambahkan nilai estetika pada ruang.

Fungsi keempat adalah untuk table tops, kitchen counters, dan backsplash, mengingat, batu alam jelas merupakan material terbaik untuk meja dapur.

Hal tersebut lantaran mereka dapat dibersihkan dengan mudah dan sangat tahan lama. Batu juga bisa digunakan untuk backsplash.

Fungsi kelima adalahs ebagai aksesoris. Artefak batu seperti patung yang terbuat dari batu bisa menjadi aksesoris yang sempurna baik untuk ruang tamu maupun taman.

Keunggulannya tak hanya tahan lama, tetapi juga tahan air, yang berarti tidak akan ada rembesan. Ditambah panel dari batu, kerikil, dan kerang yang semi mulia dapat digunakan sebagai highlight dinding atau sebagai pelapis pada furnitur.

 

5. Keunggulan Batu Andesit

Menguji Adrenalin Melewati Tebing Gunung Parang
Pendaki memanjat tebing Gunung Parang via Jalur Ferrata, Desa Cihuni, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/3). Gunung Parang merupakan gunung batu andesit tertinggi di Indonesia. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Dari segi kekuatan, batu alam termasuk andesit ini, sering digunakan karena kemampuannya dalam menahan berbagai jenis cuaca dan suhu.

Batu alam akan tetap awet dan kokoh meski dipasang di luar ruangan. Selain itu, penggunaan batu alam juga akan menambah nilai artistik pada properti.

Soal nilai seni, corak batu alam juga memberi properti lebih berkarakter. Selain memiliki nilai estetika, batu andesit juga memiliki sifat alami berupa kekuatan.

Kekuatannya bahkan sudah terbukti sejak lama, candi purbakala tersebut kini masih kokoh meski sudah berusia ratusan tahun. Penggunaan batu andesit pada pondasi bangunan akan meningkatkan kekuatan struktur. Hanya saja pemanfaatannya dibatasi pada area dinding, bukan pada pondasi bangunan induk.

Batu andesit juga akan tahan terhadap segala jenis cuaca buruk. Batu andesit akan bertahan selamanya meskipun terkena panas dan dingin yang konstan atau perubahan cuaca yang drastis.

Terakhir, batu andesit juga bebas jamur dan lumut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya