Masyarakat Diajak Mendukung Transformasi Kebijakan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia sejak 2006, kegiatan ini mengangkat tema “Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim”.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Feb 2022, 14:15 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2022, 00:30 WIB
Ilustrasi Sampah (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Sampah (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Melalui kampanye “Zero Waste by AZWI” dan berbagai hasil kajian oleh para anggotanya, Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) mengajak masyarakat luas untuk mendukung transformasi kebijakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia sejak 2006, kegiatan ini mengangkat tema “Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim”.

Rahyang Nusantara selaku Co-Coordinator AZWI, menuturkan, sejak 2017, AZWI muncul sebagai gerakan kolektif dari lembaga-lembaga nonprofit di Indonesia, yang sudah berpengalaman dalam menyelesaikan masalah sampah dari tingkat advokasi hingga ke tapak.

"Kami bersama-sama mengusung alam nusantara yang berkelanjutan dan sehat, melalui peradaban yang secara adil memanfaatkan sumber daya alam sehemat mungkin, hanya menggunakan material yang aman, dan tidak membuang apapun,” jelas Co-Coordinator AZWI, Rahyang Nusantara dalam konferensi pers daring, Kamis (24/2/2022).

Ada 6 isu strategis yang menjadi fokus dan ciri khas dalam mendefinisikan konsep Zero Waste by AZWI, yaitu advokasi tingkat hulu atau petrokimia, plastik sekali pakai, zero waste cities, sampah impor, solusi semu, dan transisi yang berkeadilan.

Sebanyak 21 laporan secara resmi dipublikasikan dan dapat diakses di situs AZWI. Laporan-laporan ini merupakan hasil dari riset-riset yang dilakukan oleh anggota AZWI antara lain YPBB, Gita Pertiwi, PPLH Bali GIDKP, ICEL, Greenpeace Indonesia, Nexus3 Foundation, Ecoton dan Walhi.

Ada 3 strategi utama yang menjadi fokus laporan-laporan ini yaitu memperjuangkan zero waste cities, advokasi hulu dan plastik sekali pakai, serta menolak berbagai solusi semu.

Perubahan Pengelolaan Sampah

Direktur Harian YPBB, Fictor Ferdinand mengatakan dengan beberapa kajian dan juga buku panduan terkait Penerapan Zero Waste Cities, pihaknya berharap dapat mendorong perubahan tata kelola pengelolaan sampah di tingkat kota/kabupaten bagi pemerintah daerah dan LSM lokal, sehingga pengembangan model zero waste cities dapat dilakukan yang secara bertahap.

"Kami juga menekankan pentingnya tahap-tahap yang perlu dilakukan untuk mengembangkan model pengelolaan sampah terpilah," jelas dia.

Mereka juga menyusun buku Refill Store Toolkit yang berisi panduan bagi orang-orang yang tertarik untuk mengembangkan usaha refill-nya sendiri, dikembangkan dari pengalaman mengembangkan Toko Organis YPBB dan pengalaman para pengusaha-pengusaha refill di Zero Waste Business Community.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya