Liputan6.com, Jakarta - DA (11) mengalami depresi karena kelakuan bejat bapak kandungnya A (49), yang dengan tega melakukan pelecehan dan pemerkosaan terhadap anak pertamanya sendiri di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.
Aksi bejat A kepada anaknya sendiri akhirnya dilaporkan oleh ibu korban DH (38) ke Polres Metro Depok. DH sendiri yang memergoki A saat hendak melakukan tindakan tercela itu kepada anaknya.
Baca Juga
Mantan Suami Gisele Pelicot yang Ajak 50 Pria Rudapaksa Istrinya Divonis 20 Tahun Penjara, Bakal Habiskan Sisa Hidup di Jeruji Besi
Pria Prancis Dalang Pemerkosaan Massal Terhadap Istrinya Divonis 20 Tahun Penjara
Instruktur Fitnes di Lampung Rudapaksa dan Kuras ATM Milik PNS, Ancam Sebar Video Syur
Ibu korban, DH mengatakan, kelakukan A diketahui saat dirinya memergoki secara langsung saat menginap di rumah orang tua DH. Kejadian tersebut terjadi pada 24 Februari 2022 sekitar pukul 04.00 WIB, DH melihat A sedang meraba kemaluan DA.
Advertisement
"Awalnya saya curiga pas bangun tidur tidak melihat suami, pas saya cari ternyata A sedang memegang kemaluan anak saya yang juga anak kandungnya," ujar DH saat ditemui Liputan6.com, Senin (28/2/2022).
DH menjelaskan, melihat kelakuan suaminya DH merasa kesal dan cekcok dengan suaminya yang tega melakukan pelecehan dan pemerkosaan terhadap anaknya. DH langsung berinisiatif membawa korban untuk melakukan visum di Puskesmas terdekat.
"Kata dokter dan bidan bahwa kemaluan anak saya sudah rusak dan kemungkinan sudah sering dilakukan bapaknya," jelas DH.
DH mengungkapkan, merasa tidak puas dan A masih bisa hidup bebas, DH membuat laporan ke Polsek, namun dilimpahkan ke Polres Metro Depok. Menurut polisi bahwa kasus tersebut penanganannya dilakukan di Polres Metro Depok pada unit PPA. "Anak saya disuruh melakukan visum kembali ke RS Polri atas arahan anggota kepolisian," ungkap DH.
Ancaman Senjata Tajam
Korban baru mengakui perbuatan sang bapak kandung usai dibujuk pihak puskesmas dan keluarga dari DH. Korban mengakui perbuatan bapak kandungnya sudah terjadi sejak 2021. Korban terpaksa harus menurut kemauan bapaknya karena mendapatkan ancaman menggunakan senjata tajam.
"Ancamannya berupa golok dan pisau serta adiknya juga akan dilukai jika tidak menuruti kemauan Si A," ucap DH.
DH menuturkan, akibat perlakukan A, anaknya mengalami depresi yang cukup berat sehingga DH merasa khawatir. Korban kerap tertawa dan menangis sendirian tanpa alasan yang jelas dan pasti. Hal itu membuat dirinya yakin bahwa pisikologis korban sudah terkena dan membuat DH merasa sedih.
"Anak saya sekarang sesekali suka tertawa dan menangis sendiri, ini yang membuat hati saya miris, tolong keadilan untuk anak saya," tutur DH.
Advertisement
Jawaban Polisi
Sementara, Polres Metro Depok telah menerima laporan pengaduan DH terkait anak kandungnya yang disetubuhi oleh A yang merupakan bapak kandung korban. Hal tersebut dibenarkan, Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroses Baruno. Secara singkat Yogen mengatakan, laporan yang dibuat DH sudah di terima dan sedang ditindaklanjuti.
"Udah, laporannya diterima Sabtu sore kemarin," singkat Yogen.