Liputan6.com, Jakarta - Mohamed Salah, pemain sayap Liverpool pada Sabtu 14 Mei 2022 tampil bermain melawan Chelsea dalam final FA Cup 2021/2022.
Sayangnya, winger Mesir ini tidak bisa menyelesaikan final FA Cup 2021/22 antara Chelsea vs Liverpool tersebut. Mohamed Salah turun sebagai starter, namun dirinya harus ditarik di menit ke-33.
Advertisement
Baca Juga
Alih-alih membantu tim, Salah justru terpaksa meninggalkan lapangan lebih cepat karena cedera. Tidak ada benturan ekstrem, tidak ada tanda-tanda cedera parah, tapi nahas Salah terduduk di lapangan dan tidak bisa lanjut bermain.
Padahal sebelumnya, Salah sempat mengatakan dia adalah yang terbaik di dunia dalam posisinya. Salah telah mencetak 22 gol di liga musim ini dan memimpin daftar top skor.
Pada bulan lalu, Salah meraih penghargaan Football Writers Associations Footballer of the Year untuk kedua kalinya. Pemain berusia 29 tahun itu memainkan peran penting dalam kesuksesan tim Jurgen Klopp baru-baru ini.
Pada musim ini, The Reds mengejar quadruple yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah memenangkan Piala Liga Inggris. Secara individu, Salah merujuk catatan golnya sebagai dasar argumen mengapa dirinya unggul atas pesaing.
"Jika Anda membandingkan saya dengan pemain mana pun di posisi ini, tidak hanya di tim saya tetapi di dunia, Anda akan menemukan bahwa saya adalah yang terbaik," kata Salah dilansir dari Metro.uk, Kamis 12 Mei 2022.
"Saya selalu fokus pada pekerjaan saya dan melakukan yang terbaik dan angka saya adalah bukti terbaik dari klaim saya," sambung dia.
Berikut 4 pernyataan Mohamed Salah, pemain sayap Liverpool yang sempat sesumbar sebagai pemain terbaik namun akhirnya cedera, dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Sesumbar Akui Sebagai Pemain Terbaik
Pemain sayap Liverpool Mohamed Salah mengatakan dia adalah yang terbaik di dunia dalam posisinya. Salah telah mencetak 22 gol di liga musim ini dan memimpin daftar top skor.
Bulan lalu, Salah meraih pengharagaan Football Writers Associations Footballer of the Year untuk kedua kalinya. Pemain berusia 29 tahun itu memainkan peran penting dalam kesuksesan tim Jurgen Klopp baru-baru ini.
Musim ini, The Reds mengejar quadruple yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah memenangkan Piala Liga Inggris. Secara individu, Salah merujuk catatan golnya sebagai dasar argumen mengapa dirinya unggul atas pesaing.
"Jika Anda membandingkan saya dengan pemain mana pun di posisi ini, tidak hanya di tim saya tetapi di dunia, Anda akan menemukan bahwa saya adalah yang terbaik," kata Salah dilansir dari Metro.uk, Kamis 12 Mei 2022.
"Saya selalu fokus pada pekerjaan saya dan melakukan yang terbaik dan angka saya adalah bukti terbaik dari klaim saya. Saya ingin selalu menciptakan tantangan baru bagi saya, untuk bekerja dengan cara yang berbeda dan membuat perbedaan. Itu adalah tugas saya," sambung dia.
Â
Advertisement
2. Antusias dengan Permainan
Salah mengatakan final Liga Champions 2018 terasa begitu dekat. Meski itu terjadi empat tahun lalu, di mana, Liverpool kalah 1-3 dari Madrid.
"Saya ingat final Liga Champions melawan Real Madrid seakan-akan itu terjadi kemarin," kata dia.
"Saat saya tinggalkan lapangan saat itu, jadi momen menyedihkan buat saya. Namun saya harus menerimanya dan bergerak. Itulah mengapa kami memenangkan Liga Champions setahun kemudian," sambung Salah.
Salah mengaku senang karena bakal menjadi final Liga Champions yang ketiganya. Dia tak sabar untuk segera main.
"Saya sangat senang bisa jumpa mereka lagi di final. Kami ingin lebih baik saat ini. Sepanjang hidup saya sudah berpikir seperti ini dan mencoba berada di trek. Di masa lalu, banyak yang bilang saya tak akan meraih apapun setelah tinggalkan Chelsea, tapi saya tetap berpikir positif," papar dia.
Â
3. Kontrak Salah di Liverpool
Masa depan Salah di Liverpool masih dalam tanda tanya dengan kesepakatan berakhir pada 2023. Persyaratan baru belum disepakati dan Salah baru-baru ini mengakui dia tidak tahu apakah akan akan menggoreskan pena di atas kertas kontrak.
"Saya punya satu tahun tersisa. Saya pikir para penggemar tahu apa yang saya inginkan, tetapi dalam kontrak itu sama sekali bukan segalanya tentang uang. Jadi saya tidak tahu, saya tidak bisa memberi tahu Anda dengan tepat," terang dia.
"Saya memiliki satu tahun tersisa dan para penggemar tahu apa yang saya inginkan," sambung Salah.
Salah selanjutnya coba membantu Liverpool memenangkan Piala FA dengan menghadapi Chelsea akhir pekan ini. Liverpool lalu bertemu Southampton dan Wolverhampton Wanderers pada dua laga penutup liga.
Setelahnya The Reds menghadapi Real Madrid di final Liga Champions.
Â
Advertisement
4. Alami Cedera di Laga Final
Mohamed Salah sepertinya cukup sial saat bermain di partai final. Alih-alih membantu tim, Salah justru terpaksa meninggalkan lapangan lebih cepat karena cedera.
Pada Sabtu 14 Mei 2022, winger Mesir ini tidak bisa menyelesaikan final FA Cup 2021/2022 antara Chelsea vs Liverpool. Mohamed Salah turun sebagai starter, tapi harus ditarik di menit ke-33.
Tidak ada benturan ekstrem, tidak ada tanda-tanda cedera parah, tapi nahas Salah terduduk di lapangan dan tidak bisa lanjut bermain. Ini bukan pertama kalinya Salah mengalami nasib demikian.
Sebelumnya, Salah juga ditarik keluar di laga final karena cedera. Sekitar empat tahun lalu, dia pernah mengalami nasib serupa di final Liga Champions.
Kala itu, Liverpool vs Real Madrid di final UCL 2018, Salah harus ditarik keluar di menit ke-31 setelah beradu fisik dengan Sergio Ramos. Winger Mesir itu tampak berusaha menahan tangis saat keluar lapangan.
Kini, empat tahun berselang, Salah mengalami situasi sama persis. Dia cedera di tengah laga final dan harus ditarik keluar.
Nahasnya, Liverpool was-was menunggu penilaian lanjutan untuk kondisi Salah. Sebab The Reds akan bermain di final Liga Champions dan kembali melawan Real Madrid. Absennya Salah bakal sangat merugikan klub asuhan Jurgen Klopp.