Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merasa senang diberi kesempatan untuk melihat perkembangan para pelaku ekonomi di Sragen tersebut berkembang.
Dia menuturkan, geliat para pelaku ekonomi kreatif dan sektor wisata di Sragen menunjukkan semangat kebangkitan ekonomi.
Advertisement
Baca Juga
Sehingga diyakininya keinginan pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi melakukan transisi dari pandemi menuju endemi Covid-19 akan berdampak baik bagi masyarakat.
"Saya yakin hal tersebut dapat mensejahterakan masyarakat nya sesuai tatanan ekonomi baru arahan dari Pak Presiden Jokowi, kita bergeser dari pandemi menuju endemi, tapi berpihak pada UMKM," kata Sandiaga, Selasa (17/5/2022).
Politikus Gerindra ini mengingatkan, kebangkitan ekonomi tetap harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan. Sehingga harus mengacu ke sana.
"Kebangkitan ekonomi kita adalah kebangkitan berkualitas dan memiliki standar berdasarkan pelajaran yang diterima dari pandemi adalah CHSE yakni kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan," ungkap Sandiaga.
Di sisi lain, menurutnya setelah bertemu dengan pelaku parekraf di Sragen adalah para pegiat ekonomi tetap menginginkan pelatihan, pendampingan, mendapatkan perizinan, dibantu pemasaran, pelaporan keuangan sehingga mereka bisa mendapatkan akses pembiayaan.
'Yang paling pertama mereka adalah perlu perhatian dari pemerintah. Ini yang bersama kita harus gagas ada ide creative hub yang nanti one stop services. Buat semua keperluan UMKM mulai dari BPOM, dari segi hama, bahan baku, itu semua akan dihadirkan di sana," kata Sandiaga.
Akan Terus Hadir
Pemerintah, kata Sandiaga, akan hadir bekerja sama dan tentunya antusias pelaku ekonomi kreatif sangat luar biasa dan dapat difasilitasi.
Terlebih, dirinya optimis Sragen bisa bangkit dan bisa segera mensejahterahkan masyarakatnya.
"Ada produk tadi seperti bonsai dengan harga rumah itu sangat berpotensi karena nilai tambahnya sangat tinggi. Jadi saya sangat optimis Sragen akan bangkit dan mensejahterakan masyarakatnya," jelas dia.
Advertisement
Jokowi Bolehkan Masyarakat Lepas Masker
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencabut kebijakan wajib masker kepada seluruh masyarakat di Indonesia. Jokowi mengatakan kebijakan ini diberlakukan karena kasus Covid-19 di Indonesia semakin terkendali.
"Dengan memperhatikan kondisi saat ini, di mana penanganan Covid di Indonesia yang semakin terkendali, maka perlu saya sampaikan bahwa pemerintah memutuskan melonggarkan kebijakan pemakaian masker," kata Jokowi saat jumpa pers daring, Selasa (17/5/2022).
Dia menjelaskan, kebijakan lepas masker hanya boleh dilakukan jika masyarakat sedang aktivitas di luar ruangan dan di area terbuka yang tidak padat orang.
"Boleh tidak memakai masker (saat masyarakat sedang aktivitas di luar ruangan dan di area terbuka yang tidak padat orang)," jelas Jokowi.
Kendati, sedang berada di ruang tertutup dan di transportasi publik, Jokowi tetap harus menggunakan masker.
"Namun untuk kegiatan di ruang tertutup dan transport publik tetap gunakan masker," Jokowi memungkasi.
Bagian Awal Transisi
Menkes Budi menyebut, keputusan pemerintah membebaskan masyarakat lepas masker di luar ruangan, merupakan bagian dari awal transisi menuju fase endemi Covid-19.
"Itu merupakan salah satu bagian dari program transisi bertahap dari pandemi menuju endemi," kata Menkes.
Ia mengingatkan, faktor penting dalam masa transisi tidak hanya data saintifik melainkan juga kesadaran masyarakat. "Salah satu hal yang paling penting untuk transisi dari pandemi ke endemi selain data saintifiknya, adalah pemahaman masyarakat bahwa tanggung jawab kesehatan itu ada di diri masing-masing," kata dia.
"Jadi sekuat apapun negara mengatur masyarakatnya berperilaku hidup sehat, tetap yang paling baik adalah kesadaran masing-masing individu," tambah dia.
Saat ini, lanjut Menkes, kebijakan pelonggaran masker telah diterapkan di sejumlah negara, diantaranya Italia, Singapura, Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris.
“Kebijakan masker di sejumlah Negara itu khusus untuk indoor dan outdoor bisa dibuka, tetapi dengan beberapa catatan seperti saat di transportasi umum atau bila kurang enak badan sebaiknya tetap menggunakan (masker),” pungkasnya.
Advertisement