Menggembirakan, Okupansi Homestay di Desa Wisata Naik Tinggi selama Lebaran 2022

Okupansi homestay desa wisata di sekitar Borobudur, Magelang, Jawa Tengah sebesar 100 persen. Kemudian, peningkatan jumlah wisatawan sebesar 5.000 orang di desa wisata Tegalmulyo di Kabupaten Klaten.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2022, 15:45 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2022, 15:45 WIB
6 Fakta Menarik Kabupaten Bangli, Satu-satunya Wilayah yang Tak Memiliki Pantai di Bali
Potret keindahan Desa Wisata Penglipuran di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. (dok. disparda.baliprov.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar gembira. Kunjungan ke desa wisata mengalami peningkatan selama liburan Lebaran 2022. Desa wisata yang paling banyak dikunjungi adalah desa wisata yang berada di sepanjang jalur mudik Lebaran 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebelum libur Lebaran telah memberikan alternatif wisata kepada masyarakat Indonesia. Ternyata dari berbagai alternatif tersebut kunjungan wisatawan banyak ke desa wisata.

“Kita beri suatu pola perjalanan atau travel pattern yang menjadi pilihan destinasi wisata oleh para pemudik dan ternyata masyarakat pemudik ini menjatuhkan pilihan kepada desa-desa wisata yang ada dalam jalur sekitar mudik,” katanya, Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Berdasarkan laporan yang diperoleh dari pengelola desa wisata, terjadi kenaikan okupansi homestay desa wisata di sekitar Borobudur, Magelang, Jawa Tengah sebesar 100 persen. Kemudian, peningkatan jumlah wisatawan sebesar 5.000 orang di desa wisata Tegalmulyo di Kabupaten Klaten Jawa Tengah.

Lalu ada juga sejumlah wisatawan sebesar 100 orang di desa wisata Kerapu di Kabupaten Situbondo Jawa Timur. Kemudian sebanyak 400 orang di desa wisata Kalibiru di Kabupaten Kulonprogo Jawa Tengah.

Kemudian ada peningkatan jumlah paket wisata dengan jumlah wisatawan sebanyak 1.357 orang di desa wisata Pentingsari di Kabupaten Sleman Jawa Tengah, 1.700 wisatawan ke desa wisata Cikakak di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, dan 6.320 wisatawan ke desa wisata Pentagen di Kabupaten Kerinci, Jambi.

“Kami sedang menunggu laporan dari desa wisata Sangiran dari Kabupaten Sragen dan desa wisata Sumberwuluh dari Kabupaten Karanganyar,” ungkap Sandiaga.

Sandiaga menambahkan, adanya potensi desa wisata sebagai destinasi alternatif, pihaknya merasa bangga untuk mempromosikan 50 besar desa wisata ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 melalui media sosial dan beberapa media televisi nasional dalam penayangan pelbagai program jalan-jalan di desa wisata.

“Saya ingin mengingatkan para pengelola desa wisata tetap patuh terhadap protokol kesehatan secara ketat dan disiplin, sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) diusahakan, sertifikasi desa wisata berkelanjutan diupayakan, anugerah desa wisata Indonesia dimenangkan," tandasnya.

Reporter: Anggun P Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Menikmati Keindahan Alam dan Laut Desa Wisata Pulau Pahawang

Pulau Pahawang
Pulau Pahawang merupakan salah satu pulau terindah yang dimiliki Indonesia. Foto: Andi Jatmiko/ Liputan6.com.

Indonesia memiliki ribuan pulau dengan pesona yang luar biasa. Salah satunya keindahan panorama di Desa Wisata Pulau Pahawang yang wajib untuk dieksplorasi.

Dikutip dari Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf, Jumat, 6 Mei 2022, Desa Wisata Pulau Pahawang terletak di Kecamatan Marga Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Pulau ini memiliki luar sekitar 1.084 hektare dengan enam dusun di dalamnya.

Secara administratif, desa wisata ini memiliki batas-batas wilayah, yakni sebelah Utara, Timur dan Selatan berbatasan dengan Teluk Lampung sedangkan sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Bebangak. Pulau Pahawang adalah kawasan pesisir, terdiri dari laut, pantai, rawa, daratan dan daerah perbukitan, serta termasuk bagian pulau-pulau kecil yang ada di kawasan Teluk Lampung.

Desa Pulau Pahawang terletak pada ketinggian 10 meter dari permukaan laut. Pulau ini memiliki potensi geografis yang terdapat di wilayah darat maupun lautnya.

Sebagian besar ekosistem daratan adalah hutan, di daerah pantai terdapat hutan mangrove yang relatif masih baik. Di beberapa kawasan terdapat pantai landai, berpasir ataupun berlumpur.

Perbedaan ketinggian permukaan air saat pasang dan surut relatif rendah. Pulau Pahawang menyimpan ragam potensi, sebut saja pertanian, dengan luas lahan yang dimanfaatkan masyarakat pulau untuk membuka perkebunan seperti perkebunan kelapa dan kakao.

Potensi Pulau

Pulau Pahawang
Pulau Pahawang menawarkan beragam aktivitas bahari, salah satunya adalah snorkeling menyaksikan habitat ikan nemo. Foto: Andi Jatmiko/ Liputan6.com.

Dari potensi perikanan, kawasan pantai Pulau Pahawang yang masih terlindungi dengan kawasan hutan Mangrove membuat ekologis laut di pulau Pahawang masih terjaga. Ini yang membuat masyarakat Pulau Pahawang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan dapat mengembangkan sektor perikanan.

Laut di sekitar Pulau Pahawang menyimpan banyak kekayaan laut yang dapat dikembangkan menjadi sumber mata pencaharian masyarakat pulau Pahawang. Kemudian, potensi lain, tentunya pariwisata karena pula ini jadi salah satu destinasi kekinian dan populer di kalangan wisatawan.

Pulau Pahawang terbagi menjadi dua, yakni Pulau Pahawang Besar dan Pulau Pahawang Kecil. Keduanya pun memiliki kondisi yang jauh berbeda. Pulau Pahawang Besar merupakan pulau yang telah berpenghuni.

Sedangkan Pulau Pahawang Kecil, para wisatawan dapat menjelajahi keindahannya. Terlebih Pulau Pahawang Kecil adalah sebuah pulau yang tidak berpenghuni.

Di Pulau Pahawang Kecil, terdapat sebuah jembatan yang oleh masyarakat setempat disebut dengan nama Tanjung Putus. Jembatan ini merupakan penghubung antara Pulau Pahawang Kecil dengan Pulau Tanjung Kecil.

Di sini dikenal sebagai lokasi diving favorit para penyelam. Tak hanya menyelam, para traveler juga bisa menikmati waktunya dengan aktivitas snorkeling di sekitar Pulau Pahawang Kecil di Lampung ini. 

Menuju Pulau Pahawang

Pulau Pahawang
Pulau Pahawang menjadi salah satu destinasi wisata alternatif bagi mereka yang ingin berpesta menyambut datangnya tahun baru. Foto: Andi Jatmiko/ Liputan6.com.

Para wisatawan pun dapat memilih untuk membawa peralawan snorkeling sendiri atau menyewanya dari warga setempat. Tarif untuk menyewa peralawan snorkeling berkisar antara Rp50 ribu--Rp60 ribu.

Akses yang mudah menjadi faktor pendukung utama popularitas Pulau Pahawang. Pulau ini berada tidak terlalu jauh dari pusat Kota Bandar Lampung.

Perjalanan ke pulau ini dapat dilakukan menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. Cara menuju Pulau Pahwang, wisatawan harus menuju ke kota Bandar Lampung.

Bila menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan dapat langsung menuju ke arah Desa Ketapang. Sedangkan bila naik kendaran umum, bisa naik angkot jurusan Padang Cermin lalu lanjut ke Ketapang.

Sesampai di Dermaga Ketapang, perjalanan dilanjutkan dengan naik perahu. Masing-masing perahu mempunyai kapasitas untuk 12 orang.

Perjalanan naik perahu dari Ketapang menuju ke Pulau Pahawang memakan waktu kurang lebih 30 menit. Untuk sewa perahu, harganya bergantung kondisi. Saat liburan, bisa saja lebih mahal, dengan tarifnya berkisar antara Rp300 ribu--Rp500 ribu. 

Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk
Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya