Ova Emilia Terpilih Sebagai Rektor UGM Periode 2022-2027

Dalam pemungutan suara pemilihan rektor UGM, Ova Emilia berhasil mengungguli suara yang diperoleh dua calon lainnya yakni Bambang Agus Kironoto dan Deendarlianto.

oleh Muhammad Ali diperbarui 20 Mei 2022, 19:11 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2022, 19:10 WIB
UGM dan ITS Prediksi Akhir Corona Covid-19 di Indonesia, Ini Penjelasannya
Penjelasan UGM dan ITS soal prediksi akhir Corona Coivid-19 di Indonesia. (Sumber: Merdeka)

Liputan6.com, Jakarta - Ova Emilia terpilih sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta periode 2022-2027. Hal itu melalui pemilihan dan penetapan rektor yang digelar Majelis Wali Amanat (MWA) di Balai Senat UGM, Jumat (20/5/2022)

Dalam pemungutan suara, Ova Emilia berhasil mengungguli suara yang diperoleh dua calon lainnya yakni Bambang Agus Kironoto dan Deendarlianto.

"Kami sudah melakukan voting, dan hasilnya adalah Prof. Bambang Agus Kironoto memperoleh satu suara, Prof. Deendarlianto tiga suara, dan Prof. Ova Emilia memperoleh 21 suara. Dengan demikian calon rektor terpilih adalah Prof. Ova Emilia," ujar Ketua MWA UGM Prof Pratikno, yang dilansir dari Antara.

Pratikno yang juga Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) itu memimpin rapat pleno yang dimulai dengan pembacaan tata tertib, pemaparan program kerja oleh calon rektor dan tanya jawab, serta pemilihan oleh anggota MWA.

Selaku Ketua MWA, Pratikno juga membacakan hasil perolehan suara akhir serta menetapkan rektor terpilih.

Pemilihan dan penetapan rektor tersebut diikuti oleh 17 anggota MWA secara luring dan satu anggota secara daring.

Anggota MWA yang hadir secara luring di antaranya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Seluruh anggota MWA yang hadir baik secara luring maupun daring dapat memberikan suara, kecuali Prof. Panut Mulyono selaku Rektor UGM yang masih menjabat saat ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rangkaian Proses Seleksi

Prof. Ova Emilia terpilih sebagai Rektor UGM setelah melalui rangkaian proses seleksi bakal calon rektor dan pemilihan rektor yang berlangsung sejak 24 Januari 2022.

Pada tahap pendaftaran serta seleksi administrasi, sebanyak enam orang lolos sebagai bakal calon rektor yang kemudian diseleksi menjadi tiga calon rektor pada Rapat Pleno Senat Akademik pada 12 Mei 2022.

Menurut Pratikno, setelah ditetapkan sebagai Rektor UGM periode 2022-2027 oleh MWA, Ova Emilia rencananya akan dilantik pada 27 Mei 2022.

"Karena masa jabatan Rektor (UGM) saat ini Prof. Panut Mulyono akan segera selesai, MWA akan melakukan pelantikan dalam waktu dekat," kata dia.

Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D. merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM yang juga menjabat sebagai dekan fakultas itu sejak 2016.

Perempuan kelahiran Yogyakarta, 19 Februari 1964 ini menamatkan pendidikan sarjana di UGM pada 1987, kemudian melanjutkan studi S2 di University of Dundee, Skotlandia, pada tahun 1990.

Ia menjalani pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di UGM pada tahun 1996-2000, kemudian S3 Clinical Teaching di University of New South Wales, dan pendidikan dokter subspesialis di UGM pada tahun 2009.

 

Penghargaan yang Diraih

Selain menjadi Dekan FKKMK UGM, ia juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia sejak 2018.

Penghargaan yang pernah ia terima di antaranya First Prize for Young Gynecologist Award tahun 1998 dan SIDA Award tahun 2006.

Ia memiliki berbagai pengalaman menulis buku dan jurnal internasional, serta pengalaman membangun inovasi, advokasi, dan kebijakan.

Pada 2012-2020, misalnya, ia membentuk kurikulum bagi dokter untuk pelayanan KB yang menjadi model pelatihan yang diangkat secara nasional dan diterapkan di Fakultas Kedokteran di Indonesia.

Dalam paparan strategi dan program kerja, Ova menguraikan sejumlah strategi, di antaranya memperkuat pendidikan transdisiplin yang mendorong kewirausahaan sosial, kemandirian dan keberagaman.

Selain itu memperkuat pengabdian yang komprehensif dan berkesinambungan untuk penyelesaian permasalahan wilayah dengan melibatkan sivitas akademika dan alumni, serta memperkuat atmosfer kampus yang sehat, ramah lingkungan, berbudaya dan bertanggung jawab secara sosial.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya