Menag Temui Menteri Arab Saudi: Siap Ikuti Aturan Bagi Jemaah Haji

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas hari ini bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2022, 23:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2022, 23:00 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Arab Saudi
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas hari ini bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas hari ini bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah.

Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Haji dan Umrah, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (20/5/2022).

Hadir, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Staf Khusus Menag Abdul Rahman dan Abdul Qadir, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

Kepada Menteri Tawfiq, Yaqut menyampaikan bahwa kehadirannya di Jeddah atas arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Tujuannya, untuk memastikan kesiapan dan kualitas layanan yang diberikan kepada jemaah haji Indonesia.

Selain itu, dirinya menegaskan pemerintah Indonesia siap mengikuti peraturan pemerintah Arab Saudi terlebih untuk protokol kesehatan atau prokes bagi para jemaah haji.

"Pemerintah Indonesia akan mengikuti peraturan Pemerintah Arab Saudi, termasuk terkait protokol kesehatan. Kami yakin semua itu diterapkan demi memberikan kenyamanan, termasuk bagi jemaah haji Indonesia," kata dia.

Sementara itu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menyambut kehadiran Yaqut di kantornya. Menteri Tawfiq kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan layanan kepada seluruh jemaah haji, termasuk Indonesia.

Dengan kuota mencapai 100.051 orang, Indonesia adalah negara yang memberangkatkan jemaah haji paling banyak di dunia.

"Indonesia mendapat tempat istimewa di warga dan Pemerintah Arab Saudi," kata dia.

 

Pastikan Kapasitas Hotel untuk Jemaah Haji Memadai

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meninjau kesiapan akomodasi, konsumsi, dan transportasi yang akan diberikan kepada jemaah haji Indonesia, Kamis 19 Mei 2022. Hal itu dilakukan untuk memastikan kualitas layanan bagi para jemaah haji.

Dia mencoba sejumlah sarana prasarana yang tersedia di hotel. Termasuk, mengemudikan salah satu bus antar kota yang akan menjadi sarana transportasi jemaah haji Indonesia.

"Hari ini saya meninjau hotel yang akan digunakan jemaah saat di Makkah. Saya pastikan kapasitas hotel memadai dan fasilitasnya sesuai standar kontrak. Saya lihat hotelnya bagus," kata Yaqut dikutip dari siaran persnya, Jumat (20/5/2022).

Ada dua hotel pada wilayah yang berbeda yang ditinjau. Pertama adalah Hotel Al Khulafaa-3 yang berada di daerah Syisyah dengan kapasitas 800 jemaah. Kedua, Hotel Tharawat Al-Rawda di daerah Raudhah 1 dengan kapasitas 499 jemaah.

"Saya coba lift hotel, memastikan berfungsi dengan baik, meski dalam dua tahun jarang dipakai. Kamar mandi, mesin cuci, dan ketersediaan air minum di setiap lantai juga dicek, termasuk fasilitas tempat salat dan tempat makan," jelasnya.

 

Minta Jaga Kebersihan

Yaqut meminta pihak hotel agar selalu menjaga kebersihan hotel serta memperhatikan keamanan dan kenyamanan jemaah haji. Terlebih, durasi jemaah haji tinggal pada hotel di Mekkah cukup lama, sampai 25 hari.

Selain hotel, dia juga meninjau layanan transportasi di Terminal Ajyad. Lokasi terminal ini melayani rute Misfalah-Jiyad. Di sana, Yaqut mengecek kesiapan bus antar kota dan bus shalawat.

"Saya tadi sempat juga mencoba mengemudikan salah satu bus antar kota. Busnya memang masih sangat bagus. Rata-rata keluaran baru, umur pembuatan kurang dari lima tahun dan tampak terawat dengan baik," ujar dia.

"Saya juga minta penyedia layanan transportasi agar memperhatikan AC kendaraan tetap dingin supaya jemaah tidak kepanasan, mengingat musim haji diperkirakan bersamaan dengan musim panas," sambung Yaqut.

 

Kesiapan Katering

Terakhir, Yaqut meninjau kesiapan layanan katering di Dapur Al Jauhara di wilayah Mekah. Dia memastikan kapasitas dapur, sanitasi, sarana memasak yang digunakan, serta proses penyimpanan bahan makanan.

"Saya menekankan kepada penyedia layanan katering agar menu dan citarasa makanan jemaah Indonesia memiliki citarasa nusantara. Pihak katering juga harus memastikan distribusi makanan tepat waktu, tidak terlambat," tuturnya.

"Alhamdulillah, secara umum sudah siap dan sesuai dengan standar yang diharapkan. Kami akan terus berusaha untuk bisa memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia," imbuh Yaqut.

 

 

Reporter: Pudji Tri Wachyuni/SCTV

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya