Megawati Bakal Cecar Sekjen PDIP Hasto di Hari Lahir Bung Karno

Hasto bakal menerima berbagai pertanyaan dari Megawati dalam sidang promosi terbuka program Doktor Hasto Kristiyanto di Aula Merah Putih Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor, Jawa Barat.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 06 Jun 2022, 10:02 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2022, 09:59 WIB
Megawati Buka Rakor Politik dan Keamanan PDIP
Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri, bakal mencecar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hari ini atau bertepatan dengan hari lahir Bung Karno yang ke 121, Senin (6/6/2022)

Hasto bakal menerima berbagai pertanyaan dari Megawati dalam sidang promosi terbuka program Doktor Hasto Kristiyanto di Aula Merah Putih Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Selain Megawati, sejumlah profesor lainnya juga dijadwalkan bakal menjadi penguji disertasi Hasto. Yakni Prof. Dr. Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan selaku penguji eksternal satu, Jenderal Pol (Purn) Prof. Muhammad Tito Karnavian, selaku penguji eksternal dua, Prof Dr. Komarudin sebagai penguji eksternal tiga, Prof. Evi Fitriani yang juga Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) selaku penguji eksternal empat, dan Prof. Dr. S. Pantja Djati Guru Besar Universitas Trisakti, selaku penguji eksternal lima.

Sebagai penguji internal program doktoral Hasto, selain Megawati ialah Prof. Banyu Perwita, Prof Dr. Irdam Ahmad dan Mayjen TNI Joni Widjayanto yang juga bertindak menjadi Ketua Sidang didampingi Sekretaris Sidang Dr. Herlina Saragih.

Mantan Menteri Pertahanan Prof Ir. Purnomo Yusgiantoro menjadi Promotor untuk Hasto meraih gelar doktor. Rektor Universitas Pertahanan Laksdya TNI Prof. Amarulla Octavian merupakan Kopromotor 1 dan Letjen TNI Purn Dr. I Wayan Midhio M.Phil selaku Kopromotor 2.

Dalam disertasi program doktoralnya, penelitian yang diambil Hasto berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara.'

Selama dua tahun kurang lebih menjadi mahasiswa program studi Ilmu Pertahanan, pria asal Yogyakarta ini meneliti banyak tentang kiprah Sang Proklamator saat memimpin awal Republik Indonesia, terutama ide dan gagasan Bung Karno mengenai geopolitik terhadap pertahanan negara.

Berdasarkan informasi, sejumlah pejabat setingkat menteri dan pimpinan lembaga negara akan hadir menyaksikan ujian terbuka promosi Doktor Hasto Kristiyanto. Berdasarkan tata letak di ruangan Aula Merah Putih terlihat kursi untuk Ketua DPR Puan Maharani, yang kursinya sejajar dengan sang kakak Muhammad Prananda Prabowo dan istri di sisi kanan depan.

Masih satu barisan kursi dengan Puan dan Prananda, terlihat kursi untuk Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

 

Dihadiri Sejumlah Menteri

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat melakukan telekonferensi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (Istimewa)
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat melakukan telekonferensi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (Istimewa)

Di jajaran kabinet tampak tempat duduk di barisan sisi kiri Menhan Prabowo Subianto, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua BPK RI Isma Yatun, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Sementara kursi di baris kedua tampak kursi untuk Menkumham Yasonna Laoly, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto.

Selain itu, terlihat sejumlah kursi untuk unsur pimpinan pusat PDIP antara lain Ahmad Basarah, Olly Dondokambey, Bambang Wuryanto, dan Utut Adianto beserta puluhan anggota DPR RI Fraksi PDIP. Sejumlah sekjen parpol juga rencana akan hadir.

Kepala Sekretariat DPP PDIP, Yoseph Aryo Adhi Dharmo, mengatakan kursi yang telah diberi nama itu telah mengonfirmasi untuk hadir.

"Nama-nama yang ditaruh pada kursi memang telah mengonfirmasi akan hadir dalam sidang doktor Mas Hasto," jelas Adhi.

Dijelaskannya, sebagai kandidat doktor, podium Hasto saat pemaparan disertasi berada di samping kiri berhadapan dengan para penguji. "Berdasarkan gladi kemarin, Mas Hasto akan memberi paparan sekitar 20 menit," tambah Adhi.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku deg-degan menghadapi sidang promosi terbuka doktoral di Universitas Pertahanan (Unhan), Bogor, Jawa Barat. Sidang akan digelar besok Senin, 6 Juni 2022. "Deg-degan, itu adalah hidup," ujar Hasto sambil tertawa di sela-sela gladi resik Sidang Doktor di Unhan, Minggu (5/6/2022).

Rasa khawatir Hasto kian berlebih lantaran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan menjadi penguji dalam sidang. Hasto menyebut Presiden Kelima RI itu akan melayangkan pertanyaan yang sulit.

Apalagi Hasto menyebut Megawati tidak memberikan kisi-kisi pertanyaan yang akan dilayangkan kepadanya. "Iya dong, ditambahkan sama Bu Mega, 'Pokoknya saya akan kasih pertanyaan yang sangat sulit'. Jadi deg-degan," kata dia.

Prakarsa Megawati

Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri
Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menerima gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA). (Dokumentasi: PDIP).

Meski demikian, Hasto mengaku siap menghadapi sidang doktoral. Apalagi, sidangnya bertepatan dengan hari lahir Presiden Pertama RI Soekarno.

"Alangkah bagusnya kalau disertasi ini sidang terbukanya pada tanggal 6 Juni bertepatan dengan hari lahir Bung Karno yang ke-121. Sehingga suatu kehormatan bagi kami, sehingga atas prakarsa dari Ibu Megawati Soekarnoputri kami bekerja keras," kata dia.

Direktur Program Doktoral Unhan Mayjen TNI Joni Widjayanto menyebut Hasto akan menjadi doktor yang ke-19 di Unhan.

"Beliau insyaAllah besok akan menjadi dokter ke-19," kata Joni.

Menurut Joni, disertasi Hasto yang berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara' ini sangat luar biasa bagi generasi muda.

"Ini temuan dan suatu hal yang harus kita gugah kepada generasi-generasi muda itu mempunyai rasa bela negara, itu yana paling penting. Karena kalau tidak memiliki rasa bela negara, padahal kita, kan, hidup di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita cinta Indonesia dan kita harus mempertahankan sampai titik darah penghabisan," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya