Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) meluncurkan program pencetakan dan pengiriman buku pengayaan pendukung ke daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T).
Adapun buku tersebut diberikan ke regional empat untuk wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, serta Maluku Utara.
Advertisement
Baca Juga
Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin, mengatakan, dalam mewujudkan misi mencerdaskan kehidupan bangsa di seluruh Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk memfasilitasi dengan ketersediaan sarana yang ada. Diharapkan buku-buku yang telah dicetak ini dapat sampai di tempat tujuan dengan tepat waktu, tepat sasaran, dan aman.
“Selain itu, diharapkan buku-buku ini betul-betul dapat dimanfaatkan dengan baik oleh anak didik kita, supaya dapat meningkatkan minat baca, nilai kemampuan literasi, serta bahasa guna mencetak generasi yang unggul, cerdas, berkarakter, sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila,” ujar Hafidz dalam keterangannya yang dikutip pada Minggu (10/7/2022).
Adapun buku yang diberikan sebanyak 560 judul yang terdiri atas 540 judul buku SD, dan 20 judul buku PAUD. Total buku yang dikirimkan ke-41 kabupaten/kota regional empat ini mencapai 2.574.052 eksemplar untuk buku SD serta 28.660 eksemplar untuk buku PAUD.
Seluruh anggaran berasal dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN), Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Sementara, perwakilan Pos Indonesia menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyusun lini masa distribusi mulai dari selesainya proses pencetakan, proses pengiriman, penerimaan buku di lokasi tujuan. Adapun prosesnya adalah buku-buku dikirimkan ke beberapa hub, lalu disortir sebelum diteruskan ke alamat yang tertera.
3 Prinsip
Diketahui, merujuk pada hasil "Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Buku Bermutu bagi Anak", yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada bulan September 2021, disimpulkan bahwa ada tiga prinsip utama buku bermutu bagi anak.
Adapun tiga prinsip tersebut yaitu:
1) Buku yang anak benar-benar ingin baca, bukan buku yang orang dewasa pikir anak ingin baca
2) Buku yang bervariasi tema dan ceritanya
3) Buku yang sesuai dengan jenjang pembacanya. Ketersediaan buku-buku yang sesuai, terutama usia dini dan SD akan membantu meningkatkan minat baca pada anak sejak dini.
Advertisement
Program Lain
Selain melaksanakan program pencetakan dan pengiriman buku pengayaan literasi, Badan Bahasa bekerja sama dengan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), serta organisasi pegiat literasi lainnya untuk melaksanakan program pendampingan pemanfaatan buku pengayaan literasi di sekolah sasaran.
Hal ini dilakukan agar para guru di sekolah yang telah menerima kiriman buku-buku tersebut mampu mengelola dan memanfaatkan secara optimal demi meningkatkan kecakapan literasi peserta didik dalam program yang kreatif, bermakna, dan berkelanjutan.