Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, menilai pemasangan Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam bursa calon presiden dan wakil presiden bisa dibaca dengan dua hal.
Secara kualitatif, menurut Burhanuddin, pasangan Puan Maharani dan Anies Baswedan bisa saling melengkapi. Dari sisi kekuatan partai, misalnya, Puan memiliki partai besar yang bisa mencalonkan tanpa harus berkoalisi. Sementara Anies Baswedan, Burhanuddin melanjutkan, mewakili figure dari nonpartai.
Baca Juga
"Secara kualitatif, pasangan Puan dan Anies itu saling melengkapi,” kata Burhanuddin di sela-sela rilis survei nasional secara virtual, Senin, 11 Juli 2022.
Advertisement
Burhanuddin juga mengulas soal sisi latar belakang kedua tokoh tersebut. Latar belakang ini yang dinilai Burhanuddin memiliki kombinasi yang unik ketika kedua nama dipasangkan dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Puan itu Ketua DPR, pernah jadi menteri koordinator. Anies latar belakangnya akademisi, sekarang kepala daerah. Keduanya punya garis keturunan dari pahlawan nasional, cucu dari pahlawan nasional. Ini kombinasi yang unik,” ungkap Burhanuddin.
Penerimaan Pendukung Masing-Masing
Kendati dari sisi kualitatif kedua pasangan tersebut saling melengkapi, Burhanuddin masih punya catatan dari sisi elektoral. Burhannuddin belum mengetahui apakah kedua pasangan bisa diterima oleh pendukungnya masing-masing.
Meski begitu, Burhanuddin mengakui jika penduetan kedua pasangan belakangan mulai ramai diperbincangkan. “Beberapa elite turut menyuarakan hal yang sama (menduetkan Puan dengan Anies),” kata Burhanuddin.
Burhanuddin curiga jika penduetan itu merupakan reaksi publik usai melihat kemesraan yang tertangkap antara Puan dan Anies dalam gelaran Formula E, beberapa waktu lalu.
"Di acara Fomula E, keduanya terkesan menampilkan kemesraan yang dibaca sebagian elite untuk menjodohkan kedua tokoh ini,” ungkap Burhanuddin.
Advertisement