Tolak Legalisasi Ganja, Kepala BNN: Saya Lebih Cenderung Selamatkan Generasi Muda

Golose menyatakan sikap menolak legalisasi ganja. Menurutnya Sikap tersebut bertujuan untuk menyelematkan generasi muda bangsa.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jul 2022, 07:40 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2022, 07:40 WIB
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Petrus Reinhard Golose, saat memusnahkan sabu dan happy five, Kamis (9/6/2022). (dok BNN)
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Petrus Reinhard Golose, saat memusnahkan sabu dan happy five, Kamis (9/6/2022). (dok BNN)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose menyatakan alasan menolak legalisasi ganja untuk segala keperluan termasuk untuk medis. Karena mementingkan keselamatan generasi muda dibandingkan melegalkan ganja.

"Saya sebagai Ketua BNN, saya lebih cenderung menyelamatkan generasi muda Indonesia, generasi bangsa ini daripada melegalkan, itu sikap BNN," kata Golose kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Pernyataan penolakan legalisasi ganja itu dari Golose itu juga merespon hasil dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang telah menurunkan level keberbahayaan ganja dari 4 menjadi 1. Karena, terkait legalisasi itu PBB menyerahkan sepenuhnya kepada negara masing-masing.

"Saya sampaikan tidak ada sekarang legalisasi, sekarang baru ada isu-isu diantara kalian," jelasnya. 

Golose menyinggung bahwa PBB sempat menggelar pertemuan terkait hal itu. Thailand, kata dia, salah satu negara yang menyetujui usulan legalisasi ganja. Namun, kata dia, dalam forum tersebut Indonesia telah menyatakan sikap dan menolak usulan tersebut. 

"Dalam pembicaraan minister level untuk against drugs, saya juga berbicara atas nama bangsa Indonesia, saya tidak setuju dan diikuti oleh beberapa negara Asean," tandasnya. 

 

Viral Penderita Cerebral Palsy di Bundaran HI

DPR Rapat dengar pendapat soal legalisasi ganja untuk medis
Santi Warastuti, orang tua dari anak yang mengalami penyakit Cerebral Palsy (CP) menghadiri rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022). Rapat beragenda menyerap masukan secara lebih mendalam berkaitan peluang pemanfaatan ganja secara terbatas untuk kepentingan kesehatan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Viral di media sosial unggahan foto yang menampilkan seorang ibu membawa poster bertuliskan butuh ganja medis saat hari bebas kendaraan atau CFD di Bundaran HI, Minggu, 26 Juni 2022.

Foto ibu yang meminta ganja medis ini awalnya diunggah di akun Twitter penyanyi Andien Aisyah yakni @andienaisyah. Ibu yang diketahui bernama Santi itu mengaku mempunyai anak bernama Pika yang menderita penyakit Cerebral Palsy.

Menurut sang ibu, obat untuk menyembuhkan penyakit itu adalah minyak biji ganja alias CBD Oil. Aksi Santi itu dilakukan bersama sang suami Sunarta.

Infografis Regulasi Ganja Medis Sebentar Lagi Keluar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Regulasi Ganja Medis Sebentar Lagi Keluar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya