Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RS Rujukan Covid-19 mengalami kenaikan dalam satu minggu terakhir.
Hal ini disebabkan munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang membuat kasus Covid-19 di sejumlah negara mengalami lonjakan. Reisa menyampaikan BOR sampai 13 Juli 2022 yakni, di angka 3,22 persen.
Baca Juga
"Tanggal 23 Juni 2022 lalu, BOR tercatat 2,03 persen. Maka dapat disimpulkan per 13 Juli 2022, angka keterpakaian tempat tidur RS Rujukan Covid-19 secara konsisten mengalami kenaikan 0,31 persen selama satu pekan terakhir," jelas Reisa dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (15/4/2022).
Advertisement
Dia menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequence (WGS) pada 12 Juli 2022, total ada 146 kasus BA.4 di DKI Jakarta. Kemudian, 17 kasus di Jawa Timur, 17 kasus di Bali, 3 kasus di Jawa Barat, dan 1 kasus ditemukan di Banten.
Sementara itu, kasus Omicron BA.5 ditemukan sebanyak 1.829 di DKI Jakarta, 166 kasus di Jawa Timur, 77 kasus di Bali, 57 kasus di Jawa Barat. Lalu, ada 15 kasus di Banten, 10 kasus di Jawa Tengah, 5 kasus di Kalimantan, 2 kasus di Sulawesi Selatan, dan 1 kasus di Sumatera Selatan.
"Subvarian baru yang menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara di dunia sejauh ini menyebabkan gejala yang cukup ringan. (Sehingga) Kebutuhan perawatan di RS jauh lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya," ujarnya.
Reisa pun meminta masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran Covid-19. Dia menuturkan bahwa kenaikan jumlah kasus Covid-19, umumnya terjadi pada 2 sampai 4 minggu pasca ditemukannya varian baru.
"Kita sebaiknya tetap waspada dan berkaca dari fakta yang terjadi di Indonesia selama pandemi, di mana secara historis kenaikan jumlah kasus positif dan kasus aktif biasanya terjadi 2-4 minggu pasca diidentifikasinya varian baru yang muncul," kata Reisa.
Kasus Covid-19 Terus Bertambah
Sebagai informasi, Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 masih terus melaporkan adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona di Indonesia.
Kasus positif Covid-19 bertambah 3.584 orang pada hari ini, Kamis (14/7/2022).
Total akumulatifnya hingga kini di Indonesia ada 6.123.753 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19.
Untuk kasus sembuh pada hari ini ada penambahan 2.872 orang. Jadi sampai saat ini total akumulatif terdapat 5.942.436 pasien di Indonesia berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.
Sementara itu, kasus meninggal dunia bertambah 9 orang pada hari ini. Hingga saat ini total akumulatif di Indonesia ada 156.827 orang meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan hingga kini pemerintah belum ada rencana untuk melalukan pengetatan aktivitas masyarakat, meski kasus harian Covid-19 naik. Menurut dia, pemerintah masih memantau situasi Covid-19 di Indonesia.
Moeldoko menyampaikan bahwa pemerintah menunggu arahan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Pasalnya, keduanya merupakan Koordinator PPKM di luar maupun Jawa-Bali.
"Ya itu (pengetatan) tinggal nanti kita tunggu komando dari Pak Luhut dan Pak Airlangga, juga Menteri Kesehatan akan mereview berbagai perkembangan situasi saat ini," jelas Moeldoko kepada wartawan di Gedung Krida Bakti Kementerian Sekretariat Negara Jakarta, Kamis (14/7/2022).
Advertisement