Liputan6.com, Jakarta - Gempa hari ini di awal pekan, Senin (8/8/2022) kembali menggetarkan Indonesia. Hingga pukul 19.15 WIB, hanya ada satu kali lindu terjadi di Tanah Air.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lindu tersebut menggetarkan pada pukul 18:38:33 WIB.
Advertisement
Baca Juga
Gempa bumi itu terjadi di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat dengan kekuatan magnitudo 4 dan berkedalaman 4 kilometer.
"Pusat lindu berada di laut 41 kilometer timur laut Kota Sorong," tulis BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id.
Episenter gempa berada pada koordinat 0.54 Lintang Selatan (LS)-131.43 Bujur Timur (BT).
Lindu tersebut dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) III di Kota Sorong.
Sebelumnya pada Minggu 7 Agustus 2022, gempa bumi kembali getarkan wilayah Indonesia. Lindu kali ini hingga pukul 19.30 WIB dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terjadi di Kabupaten Seluma, Bengkulu.
Meski begitu ada sejumlah wilayah yang ikut merasakan getarannya yaitu Kota Bengkulu dalam skala II-III MMI (Modified Mercalli Intensity) dan Kepahiang dalam skala II-III MMI.
Hasil analisa BMKG juga menunjukkan bahwa gempa bumi terletak pada koordinat titik 4,41 Lintang Selatan (LS) dan 102,09 Bujur Timur (BT). Atau lebih tepatnya berada di 65 km barat daya Seluma.
Gempa tersebut dilaporkan BMKG berpusat di laut dan terjadi pada pukul 09:28:24 WIB. Ada pun gempa berada di kedalaman 10 kilometer.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gunung Merapi Alami 129 Kali Gempa Guguran
Sementara itu, Gunung Merapi mengalami 129 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Minggu 7 Agustus 2022pukul 00.00-24.00 WIB.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso, Senin (8/8/2022) mengatakan, selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat satu kali gempa vulkanik.
"Gunung Merapi juga mengalami 152 gempa fase banyak dan 35 kali gempa embusan," katanya.
Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas tipis hingga sedang dengan ketinggian sekitar 30 meter di atas puncak.
Pada periode pengamatan itu, tercatat enam kali guguran lava keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya. "Terdengar dua kali suara guguran," ucap Agus Budi.
Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada 7 Agustus 2022 menunjukkan laju pemendekan jarak rata-rata 0,2 cm dalam tiga hari.
Sementara itu, kata Agus, berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 22-28 Juli 2022, teramati adanya pertumbuhan kubah barat daya maupun kubah lava. Volume kubah lava barat daya tercatat sebesar 1.672.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.796.000 meter kubik.
Terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 0,11 mm per jam selama 60 menit di Pos Kaliurang pada 22 dan 23 Juli 2022.
"Tidak dilaporkan terjadi banjir lahar (hujan) maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu Gunung Merapi," ujar Agus Budi.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Masih Level Siaga
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).
Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (sejauh lima kilometer).
Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum Terjadi Gempa:
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa:
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa:
- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
Advertisement