Prabowo Suarakan Perdamaian: Tentara Sesungguhnya Tidak Menghendaki Perang

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meyakini, perdamaian adalah dambaan semua orang di muka bumi, termasuk tentara.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Sep 2022, 13:55 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2022, 13:55 WIB
Prabowo Rapat Perdana DPR
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019). Rapat perdana Komisi I bersama Menhan Prabowo ini membahas rencana kerja dan anggaran Kementerian Pertahanan Tahun 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meyakini, perdamaian adalah dambaan semua orang di muka bumi, termasuk tentara. Menurut dia, sesungguhnya, tidak ada tentara yang pernah menginginkan perang.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam Seminar Maritim Internasional Tahun 2022 di Auditorium Yos Sudarso Seskoal, Jakarta Selatan, Selasa 13 September 2022. 

“Saya ingin garis bawahi. Kalian para laksamana, para kolonel, kopral-kopral kapal, para tentara. Jangan mengira tentara itu menghendaki perang. Itu salah,” tegas Prabowo, seperti dikutip dalam siaran pers diterima, Jakarta, Rabu (14/9/2022).

The real soldiers, the real warriors, the real sailors. The real soldiers, the real generals want to avoid wars (Prajurit yang asli, pelaut yang asli. Tentara yang asli, jenderal yang asli, ingin menghindari perang),” urai Prabowo dalam bahasa Inggris yang disambut tepuk tangan peserta seminar. 

Meski demikian, lanjut Prabowo, bukan berarti kekuatan pasukan, sistem persenjataan, termasuk kekuatan maritim dikesampingkan. Dia menegaskan, hal itu tetap penting untuk dibangun dalam rangka menjamin kedaulatan negara sekaligus menjaganya dari segala ancaman, baik dari luar maupun dari dalam. 

“Indonesia harus segera membangun kekuatan maritim yang digabung dengan kekuatan darat dan udara, untuk menjamin kedaulatan dan kemakmuran bangsa,” tegas Prabowo Subianto.

 

 

Indonesia Terlalu Baik

Prabowo mengingatkan, Indonesia memiliki batas wilayah yang begitu strategis di jalur perdagangan dunia, sehingga Indonesia wajib  memiliki kekuatan maritim yang kuat. Sayangnya, kelemahan Indonesia adalah menjadi negara yang terlalu baik.

“Terkadang kelemahan kita ada pada karakter kita. Sometimes we are too nice. (Padahal) kita harus memikirkan kepentingan kita dan kepentingan anak cucu kita,” wanti Prabowo.

Diketahui, saat ini sebanyak 41 kapal TNI AL tengah diperbaiki dan ditingkatkan kemampuannya guna siap digunakan bertempur kapanpun. Selain itu, pemerintah baru-baru ini sudah menetapkan Komponen Cadangan Matra Laut yang siap memperkuat dan memperbesar kekuatan TNI AL saat dibutuhkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya