Hore! Pemerintah Belum Berencana Alihkan Pelanggan Listrik 450 VA Menjadi 900 VA

Pemerintah sedang berupaya untuk melakukan perbaikan ketepatan sasaran subsidi listrik 450 Volt Ampere (VA).

oleh Fachri pada 16 Sep 2022, 18:40 WIB
Diperbarui 16 Sep 2022, 18:39 WIB
FOTO: Tahun Depan, Tarif Listrik Non Subsidi Bakal Naik
Warga melakukan pengisian listrik di rumah susun kawasan Jakarta, Selasa (30/11/2021). Kementerian ESDM bersama Banggar DPR RI berencana menerapkan kembali tariff adjustment (tarif penyesuaian) bagi 13 golongan pelanggan listrik PT PLN (Persero) non subsidi tahun 2022. (Liputan6 com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Terkait dengan isu bahwa pelanggan listrik 450 VA akan dialihkan menjadi 900 VA, ditepis pemerintah. Saat ini, pemerintah sedang berupaya untuk melakukan perbaikan ketepatan sasaran subsidi listrik 450 Volt Ampere (VA).

Pembaharuan data sebagai upaya ketepatan sasaran subsidi pun dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan kondisi masyarakat secara nasional.

"Kalau penataan tepat sasaran, kami sedang proses mengarah itu supaya yang betul-betul menerima dan membutuhkan dapat manfaatnya," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui awak media di Gedung Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (16/9).

Menurut Arifin, pandemi Covid-19 dan perubahan kondisi sosial telah mengubah data penerima subsidi listrik 450 VA.

"Kita sudah petakan, tapi kita sudah update lagi. Karena dengan kejadian pandemi Covid-19, kondisi sekarang ini, kan pasti berubah. Harus ada yang kita update," jelasnya.

Kementerian ESDM sendiri telah memetakan data pembaruan subsidi listrik dengan tetap mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial. Selanjutnya, data tersebut akan diverifikasi ulang di lapangan.

Upaya tersebut dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sementara itu, terkait wacana pengalihan pelanggan rumah tangga 450 VA menjadi 900 VA, Arifin menilai wacana tersebut dinilai kurang tepat diimplementasikan saat ini lantaran peningkatan ke daya listrik 900 VA berpotensi meningkatkan penggunaan listrik yang selaras dengan peningkatan biaya.

"Kalau daya listrik naik pasti akan ada dampaknya. Otomatis pembayarannya yang mengikuti 900 VA. Nah itu kan nggak jelas, apalagi dikemukakan pada saat-saat seperti ini. Jadi sensitif," tutup Arifin.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya