Elite Demokrat Buka-bukaan, Sebut Anies Masuk Radar SBY di Pilpres 2024

Demokrat DKI Soal Anies Siap Jadi Capres 2024: Masuk Radar dari Pak SBY

oleh Winda Nelfira diperbarui 22 Agu 2023, 15:02 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2022, 12:11 WIB
20161102-Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Gelar Jumpa Pers di Cikeas-Bogor
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menggelar jumpa pers di Cikeas, Bogor, Rabu (2/11). Presiden ke-6 RI itu menyampaikan tanggapannya terkait berbagai isu nasional, keamanan dan politik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono menanggapi soal pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut siap maju sebagai calon presiden (capres) 2024 apabila ada partai politik (parpol) yang mencalonkannya.

Menurut Mujiyono mengacu pada pernyataan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan, Anies masuk radar capres dan cawapres Partai Demokrat dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Karena punya wawasan yang bagus dan punya chemistry dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," kata Mujiyono kepada Liputan6.com, Sabtu (17/9/2022).

Kendati demikian, Mujiyono mengatakan Anies perlu menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta terlebih dahulu sebelum menyiapkan diri untuk gelaran pemilihan presiden (pilpres) 2024. Anies diketahui bakal berakhir masa jabatan sebagai orang nomor satu DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 mendatang.

"Kan tinggal sebulan lagi, ya selesaikan itu dulu dong. Sesuai pernyataan beliau mau fokus sampai 16 oktober," kata Mujiyono

Selain itu, Mujiyono menegaskan bahwa keputusan strategis seperti partai koalisi dan penetapan capres dan cawapres merupakan kewenangan Majelis Tinggi Partai Demokrat yg diketuai SBY dan Wakilnya AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Mujiyono juga membocorkan beberapa kriteria capres dan cawapres Partai Demokrat yang diinginkan Ketum AHY. Capres dan cawapres Partai Demokrat, kata dia harus berintegritas dan memperoleh dukungan kuat dari rakyat.

"Capres dan cawapres harus memiliki integritas dan kapasitas, elektabilitas atau dukungan terkuat dari rakyat," jelas Mujiyono.

Kriteria lain yang juga penting disebutkan adalah harus memiliki chemistry. Berdasarkan kriteria ini, Anies memenuhi aspek chemistry karena dinilai punya hubungan yang baik dengan AHY.

"Memiliki kekuatan hati dan energi yang saling percaya, saling menghargai, saling menguatkan dan saling melengkapi. Semangatnya adalah dwi tunggal," ujar dia.

Mujiyono menambahkan terkait dengan kontestasi Pilpres 2024 Partai Demokrat didukung penuh oleh 34 DPD di seluruh Indonesia. Kesemua DPD, kata dia mendukung AHY untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

 Berita terkait Pilpres 2024 bisa dibaca di Merdeka.com

Anies Siap Jadi Capres di 2024

Anies Baswedan
Anies Baswedan di Rakornas PKS, Depok, Senin, 6 Maret 2017.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan siap maju dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) sebagai calon presiden (capres) pada 2024. Hal ini, diungkapkan Anies saat diwawancara oleh sebuah media asing saat berada di Singapura.

"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya," kata Anies kepada Reuters seperti dikutip dari Taipeitimes, Jumat 16 September 2022.

Anies bakal mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 mendatang. Selama beberapa bulan belakangan, namanya selalu muncul dalam berbagai survei independen sebagai salah satu tokoh yang diperkirakan bakal mengikuti Pilpres 2024.

Menanggapi hal tersebut, Anies mengatakan survei tersebut cukup mencengangkan, lantaran ia belum berkampanye. Selain itu, dia masih menjabat sebagai orang nomor satu di Ibu Kota. Menurut Anies, survei itu justru memberikannya tambahan kepercayaan.

"Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," kata Anies.

Dalam survei, analis mengatakan Anies menjadi salah satu calon presiden terpopuler di Jakarta. Selain itu, menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta juga dianggap sebagai posisi batu loncatan menuju kursi kepresidenan.

Salah satunya, seperti Presiden Joko Widodo yang dulu juga merupakan Gubernur DKI Jakarta sebelum memenangkan gelaran Pilpres pada 2014.

Dikutip dari Taipei Times, Reuters juga menyinggung soal Anies yang terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah mendapatkan dukungan dari kelompok Islam garis keras saat berhadapan dengan Basuki Tjahaja Purnama di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 lalu.

Pada saat itu, Anies yang diketahui menganut Islam moderat, dinilai tak berbuat banyak untuk memperbaiki keretakan agama dan komunal yang melebar di negara Indonesia yang berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia. Namun, Anies mengatakan kebijakannya sebagai gubernur telah "mempersatukan rakyat Jakarta".

"Dulu, orang berasumsi tentang saya dan apa yang saya perjuangkan dan apa yang akan saya lakukan di kantor. Sekarang, saya telah menjabat selama lima tahun, jadi nilailah saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak," kata dia.

Demokrat Sebut Anies dan AHY Punya Kedekatan Historis

FOTO: Anies Baswedan Terima Kunjungan AHY di Balai Kota
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) saat menerima kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (tengah) di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/5/2021). Kunjungan AHY untuk silaturahmi dan membicarakan Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan kesiapannya menjadi calon Presiden di Pilpres 2024. Partai Demokrat menilai, Anies memiliki kedekatan historis dengan Demokrat.

"Kami menghormati sepenuhnya pernyataan kesediaan Mas Anies jika dicalonkan sebagai Capres. Mas Anies dengan Partai Demokrat dan Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) memiliki kedekatan historis," kata Deputi Bappilu DPP Demokrat Kamhar Lakumani lewat pesan tertulis, Jumat 16 September 2022.

Menurut Kamhar, Demokrat menjadi panggung pertama tampilnya Anies dipanggung politik formal. Dia berkata, persahabatan antara AHY dan Anies telah terbangun jauh sebelum keduanya hijrah ke medan pengabdian baru melalui jalan politik.

"Mas Anies sebelumnya mengabdi sebagai Akademisi dan Mas AHY sebagai TNI. Nama Mas Anies sendiri sebelumnya telah dipresentasikan DPD Partai Demokrat DKI Jakarta untuk bisa berpasangan dengan Mas Ketum AHY," kata dia.

Meski begitu, aspirasi dari segenap kader yang berkembang pada Rapimnas Partai Demokrat meminta agar AHY bisa tampil pada kontestasi Pilpres 2024 baik sebagai Capres atau Cawapres. Namun, hal itu bergantung pada kesepakatan bersama Parpol koalisi.

"Karenanya ikhtiar membangun koalisi menjadi salah satu agenda utama Partai Demokrat saat ini," tukas Kamhar.

Diketahui, Anies masuk dalam kandidat Capres dalam Rakernas NasDem beberapa waktu lalu. Namanya masuk bursa Capres NasDem bersama Ganjar dan Andika Perkasa.

Selain NasDem, PKS juga disebut tertarik mengusung Anies. Meskipun, PKS masih berupaya memunculkan kader internal, Salim Segaf Aljufri.

Anies juga mulai diperbincangkan oleh internal Demokrat. Demokrat menilai Anies dan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai dua calon yang bisa membawa perubahan dan perbaikan.

Belakangan muncul wacana untuk menduetkan AHY dan Anies di Pilpres 2024 mendatang.

Infografis Jelang Akhir Jabatan Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jelang Akhir Jabatan Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya