Liputan6.com, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turun langsung melakukan investigasi tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Dalam tragedi pada Sabtu malam 1 Oktober 2022 itu, 131 orang dilaporkan meninggal dunia.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam pun menyampaikan hasil temuan mereka soal tragedi Kanjuruhan bahwa kondisi jenazah secara fisik ada yang sangat memprihatinkan dan ini menunjukkan potensi penyebab kematian.
"Pertama adalah kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, jadi muka biru ini banyak. Ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen karena juga gas air mata," ujar Anam dalam keterangannya, Rabu (5/10/2022).
Advertisement
"Jadi muka biru, terus ada yang matanya merah, keluar juga busa. Jadi teman-teman khususnya keluarga, Aremania, maupun relawan yang menangani jenazah memberikan informasi terkait hal tersebut," tambah Anam.
Baca Juga
Dia menjelaskan, kondisi wajah biru dan mata merah juga dibarengi dengan temuan adanya kondisi luka fisik seperti kaki patah, rahang patah, memar, dan lain sebagainya.
"Ada beberapa yang sangat memprihatinkan karena kena gas air mata adalah kondisi mata. Matanya sangat merah," ucap dia.
Bahkan, lanjut Anam, akibat gas air mata banyak juga dari korban yang selamat mengalami sakit mata selepas ditemui pihaknya pada lusa setelah insiden Kanjuruhan.
"Bahkan kami bertemu dengan salah satu korban yang, itu peristiwanya hari Sabtu, Senin bertemu kami, Senin baru bisa melihat. Matanya sakit kalau dibuka. Dadanya juga perih, sesak napas, tenggorokannya perih. Itu beberapa contoh informasi yang kami dapat," jelas Anam.
Total Korban Meninggal 131 Jiwa
Sebelumnya, Polri telah memperbaharui data jumlah korban meninggal dunia pada tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Saat ini korban meninggal dunia menjadi 131 jiwa.
"Ya setelah semalam dilakukan coklit bersama Kadinkes, tim DVI dan direktur RS jumlah korban meninggal dunia 131 orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Rabu (5/10/2022).
Dedi menjelaskan bahwa penambahan korban meninggal ini disebabkan adanya korban yang tidak terdata oleh pihak rumah sakit.
"Penambahan data yang meninggal di non faskes. Karena tim mendatanya korban yg di bawa ke RS," imbuhnya.
Walau belum dirinci kembali untuk data korban lain seperti korban luka ringan maupun korban luka berat. Namun telah ada data sebelumnya. Kepolisian telah mencatat sebanyak 455 jiwa dengan rincian 125 tewas, 21 luka berat, dan 304 luka ringan.
Advertisement
Jokowi Jenguk Korban Tragedi Kanjuruhan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjenguk korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang dirawat di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang. Dalam kunjungan itu, Jokowi menegaskan pemerintah akan menanggung seluruh biaya perawatan korban serta mendorong pengusutan kasus sampai tuntas.
Presiden Jokowi tiba di RSSA Malang pada Rabu, (5/10/2022) sekitar pukul 13.00. Hampir selama 45 menit Jokowi menemui korban, memastikan mereka mendapat pelayanan dengan baik sekaligus memberikan santunan kepada para korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
"Saya ingin memastikan bahwa pasien yang dirawat di RSSA mendapatkan pelayanan paling baik dan tadi saya juga berbincang dengan satu sampai empat pasien untuk mengetahui kurang lebih situasi di malam pertandingan itu," kata Jokowi.
Ia mengatakan hadir bertemu para korban karena benar-benar ingin tahu akar penyebab tragedi tersebut. Agar ke depan bisa mendapat solusi terbaik. Pemerintah juga telah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) di bawah koordinasi Menko Polhukam.
"Tadi saya sudah pesan ke pasien agar tetap semangat dan segera sembuh agar bisa beraktivitas kembali," katanya.
Jokowi juga menyampaikan ke para korban bawah seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah pusat, provinsi dan kota/kabupaten. Dalam kesempatan itu, presiden langsung memberikan bantuan kepada para korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
"Santunan saya berikan ke kerabat korban agar meringankan beban korban," kata Jokowi.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber : Merdeka.com