Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai NasDem Johnny Plate menyebut bakal cawapres pendamping Anies Baswedan harus seorang tokoh yang juga memiliki elektabilitas yang tinggi.
Dengan demikian, kombinasi capres-cawapres bisa menguatkan hasil elektoral.
Baca Juga
“Capres-cawapres tidak saja terkait relasi kerja antara, tetapi juga memperhatikan elektoral, bagaimana kombinasinya bisa menghasilkan elektoral yang lebih kuat,” kata Plate di Kemenkominfo, Selasa (18/10/2022).
Advertisement
Meski demikian, Plate mengaku hingga saat ini Anies belum mengungkapkan nama atau siapa figur yang akan menjadi cawapresnya. “Figur-figurnya Pak Anies belum bicara sama kami,” kata dia.
Sementara terkait klaim Demokrat bahwa Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono adalah sosok yang cocok atau selaras dengan kriteria Anies, Plate mengingatkan saat ini yang dibutuhkan adalah koalisi parpol.
"Yang dibutuhkan adalah membangun koalisi. Kalau selaras dengan Pak AHY bagus dong kan Pak AHY ketua Partai berarti kriteria diendorse juga, ya itu baik adanya, itu berita yang baik,” ucap Johnny.
Anies sebelumnya mengatakan, ada tiga kriteria cawapres yang bakal mendampinginya nanti. Ia menyebut NasDem menyerahkan sepenuhnya kriteria cawapres pada dirinya, sehingga tak ada ketentuan tertentu cawapres dari NasDem.
"Saya rasa tidak ada ketentuan, tapi saya melihat tiga kriterianya, satu, memberikan kontribusi dalam pemenangan. Kedua, membantu memperkuat stabilitas koalisi. Ketiga, bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif," kata Anies di NasDem Tower, Senin (17/10/2022) malam.
Meski telah memiliki kriteria, Anies memastikn belum ada nama-nama cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.
"Tiga ini yang menjadi faktor dan memang belum ada," kata Anies.
Tidak Terburu-buru Tentukan Cawapres
Menurut Anies, tak perlu tergesa mengumumkan nama cawapres, sebab pemilu masih jauh. "Pertama waktunya masih panjang, jadi kita tidak terburu-buru menentukan," katanya.
Selain itu, Anies mengingatkan bahwa saat ini pembentukan koalisi masih dalam proses dan butuh waktu panjang.
"Kedua proses pembentukan koalisi masih berjalan. Jadi saya rasa akan lebih bijak apabila proses penentuan pasangan itu dilakukan secara seksama dan bukan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," pungkas dia.
Advertisement