Pesan Paus Fransiskus untuk R20: Ekstremisme, Radikalisme dan Terorisme Tak Berkaitan dengan Semangat Autentik Agama

Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Piero Pioppo, membacakan langsung pesan dari Paus Fransiskus dalam Forum Agama G20, Religion 20 (R20) di Nusa Dua, Bali.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 03 Nov 2022, 13:50 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2022, 11:02 WIB
Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Piero Pioppo (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)
Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Piero Pioppo (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Piero Pioppo, membacakan langsung pesan dari Paus Fransiskus dalam Forum Agama G20, Religion 20 (R20) di Nusa Dua, Bali.

Menurut pesan yang disampaikan melalui sepucuk surat tersebut, Paus menyerukan kepada para pemuka agama sedunia untuk mencari pemecah masalah dari ekstremisme dan berbagai permusuhan di muka bumi.

"Dunia semakin ditandai dengan pengabaian Tuhan dan pelanggaran yang dilakukan atas nama-Nya," kata Sri Paus, seperti dikutip dari Piero di Forum R20, Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua Bali, Kamis (3/11/2022).

Sri Paus meyakini, ekstremisme, radikalisme, terorisme dan semua hal yang menciptakan kebencian, permusuhan, kekerasan dan perang, tidak berkaitan dengan agama. Selain itu, dia menegaskan tidak ada satu agama pun yang memotivasi umatnya dengan tujuan tersebut.

“Hal itu tidak berkaitan dengan semangat autentik agama dan itu harus ditolak dengan cara yang paling tegas," lanjut Sri Paus.

Sri Paus lalu mengajak, kepada seluruh pemuka agama dari seluruh dunia untuk dapat menyeru kepada para umatnya untuk mengambil tanggungjawab bersama untuk melahirkan perdamaian, mendorong jalan dialog dan rekonsiliasi.

“Agama tidak boleh menjadi penyebab berbagai krisis dunia, melainkan berperan sebagai solusi,” dia memungkasi.

Apa Itu Religion 20?

Forum R20 digelar dengan maksud untuk menjembatani konsep dialog tradisional antar agama yang berlangsung selama beberapa dekade dengan hasil dan tujuan yang dinilai konkret. Harapannya, dalam dialog yang berlangsung selama 2-3 November 2022 di Nusa Dua Bali ini, Indonesia dapat memberi solusi dalam membangun hubungan antar manusia dan hal yang bersinggungan baik Timur dan Barat dapat terwujud.

Selain itu, Forum R20 juga dilaksanakan dalam rangka untuk mencegah konsep atau inisiatif yang salah atau mencurigakan, ataupun yang menyebabkan bentrokan antara peradaban dan budaya.

R20 akan diisi oleh sejumlah peserta dari berbagai negara. Total, ada 464 orang dan 170 di antaranya dari luar negeri yang berasal dari lima benua.

Para pemimpin agama, sekte, dan aliran kepercayaan ini akan berdiskusi bagaimana agama efektif berkontribusi bagi perbaikan ekonomi-politik global.

Infografis Indonesia Terima Tongkat Estafet Presidensi G20. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Indonesia Terima Tongkat Estafet Presidensi G20. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya