Liputan6.com, Tarakan Sejak Tarakan masih menjadi kota administratif tepatnya pada 1995, Iraw Tengkayu yang merupakan pesta budaya sudah digelar. Kegiatan tersebut masih berlanjut saat saat ini, namun dikemas dengan lebih meriah menjadi Festival Iraw Tengkayu.Â
Dalam Tarakan is My City Podcast yang dipandu Rayi Cendana, Wali Kota Tarakan Khairul menjelaskan lebih rinci mengenai Festival Iraw Tengkayu yang digelar di Pantai Amal, Pulau Tarakan, Kalimantan Utara pada 1-8 Oktober 2022.Â
"Festival Iraw Tengkayu adalah pesta rakyat, pesta budaya khususnya masyarakat Tarakan dari suku asli yaitu suku Tidung yang merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat Tarakan kepada laut," ujar Khairul.Â
Tujuan digelarnya acara ini, menurut Khairul bukan sekadar sebagai ungkapan syukur saja. Lebih dari itu, festival ini ingin membangkitkan pariwisata di Tarakan agar dapat memunculkan multiplier effect.Â
Menurutnya, ketika festival ini digelar, tentunya banyak orang yang hadir, bukan hanya masyarakat lokal saja, tapi juga wisatawan. Dengan kedatangan mereka, artinya semakin banyak orang yang tahu mengenai festival tersebut hingga lokasi Pantai Amal yang memiliki daya tariknya.Â
"Selain itu, merekalah yang menggerakkan perekonomian lokal, termasuk UMKM. Maka dari itu, di setiap event di Tarakan ada rangkaian dengan kegiatan UMKM. Dengan begitu UMKM semakin bertambah banyak dan semakin besar," kata mantan Sekretaris Daerah Kota Tarakan itu.Â
Rangkaian Festival Iraw Tengkayu
Dalam podcast tersebut, Khairul juga menjawab pertanyaan dari Rayi terkait detail festival. Tarakan menurut Khairul adalah miniatur Indonesia karena di kota tersebut memiliki banyak kelompok suku, mulai dari Jawa, Sumatera, NTT, hingga Papua.Â
Kelompok sosial atau paguyuban itu dilibatkan dalam rangkaian Festival Iraw Tengkayu, yaitu Pekan Budaya yang digelar pada 1-6 Oktober 2022. Kemudian pada 7 Oktober, dilakukan arak-arakan padaw atau perahu dari tempat pembuatannya menuju Pantai Amal.Â
"Arak-arakan itu diiringi oleh seluruh paguyuban di Tarakan dengan menampilkan budayanya masing-masing. Mereka turun semua di pawai itu," ujar Khairul.Â
Kemudian pada 8 Oktober 2022, sebelum proses Pelarungan Padaw Tuju Dulung, digelar berbagai atraksi. Ada tali kolosal yang dilakukan sekitar 300-500 penari dari anak-anak dan siswa SMA. Rangkaian acara dilanjutkan dengan ritual dari Suku Tidung, dengan mengarak padaw bersama-sama dengan tetua adat dan tokoh masyarakat Tarakan, untuk melarungkan padaw ke laut.Â
"Untuk melarung padaw ke air pun nggak bisa sembarangan. Airnya nggak bisa terlalu pasang nggak bisa terlalu surut," jelas Khairul lagi.Â
Festival Iraw Tengkayu ini juga diramaikan sejumlah pentas kesenian, pameran UMKM, hingga permainan, dan kuliner tradisional. Menariknya ada perlombaan yang dapat diikuti seluruh masyarakat, seperti kesenian tarian yang penilaiannya dilakukan di malam pesta rakyat.Â
Untuk diketahui, Festival Iraw Tengkayu telah masuk ke dalam 100 event kalender nasional. Artinya acara ini dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno serta perwakilan dari sejumlah negara sahabat.
"Dengan adanya festival ini, tentunya kami berharap budaya lokal bisa dilestarikan dan bisa mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan domestik dan wisatawan dari mancanegara," ujar Khairul.Â
Advertisement
Cek Videonya di Sini
(*)