6 Fakta Mayat Satu Keluarga di Kalideres: Tak Ada Luka Kekerasan hingga Sisa Makanan di Lambung

Masyarakat tengah digegerkan dengan kasus tewasnya empat orang dari satu keluarga di dalam rumah Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11) lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2022, 14:03 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2022, 08:37 WIB
Ilustrasi garis polisi pembunuhan (Merdeka.com/ Ronald)
Ilustrasi garis polisi (Merdeka.com / Ronald)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat tengah digegerkan dengan kasus tewasnya empat orang dari satu keluarga di dalam rumah Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).

Penemuan jasad keempat orang itu hingga kini masih menyimpan tanda tanya. Belum jelas musabab dari kematian yang terdiri dari pasangan suami, istri, anak, dan adik dari suami atau ipar.

Berikut deretan faktanya:

Identitas Korban

Terungkap jika identitas suami bernama Rudyanto Gunawan (71) kelahiran Jakarta. Sang istri bernama K. Margaretha Gunawan (58) kelahiran Kebumen. Adapun anak perempuan bernama Dian (40) kelahiran Kebumen. Terakhir Budyanto Gunawan (69) ipar dari Rudianto kelahiran Jakarta.

"Identitas korban ada dua laki laki, dua perempuan. Diperkirakan itu bapak kemudian ibu, satu anak perempuan dan satu laki-laki adik dari bapak (paman)," kata Kapolsek Kalideres Akp Syafri Wasdar saat ditemui di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (11/11).

Hingga kini pihak kepolisian masih mencoba melakukan penyelidikan dengan menggali informasi dari pihak keluarga yang mana adanya komunikasi dengan mereka berlangsung sudah cukup lama.

"Satu orang sudah kita mintakan keterangan, namun adik dari ibunya itu dia mengatakan bahwa terakhir ada komunikasi via telepon itu satu tahun yang lalu," ujar Syafri.

Tidak Ada Luka Kekerasan

Syafri mengatakan untuk kondisi jasad fisik luar tubuh dari hasil pengecekan laboratorium forensik tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari keempat jasad tubuh korban.

"Tapi keterangan tadi dokter yang melakukan autopsi itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di jasad korban," kata dia.

Meski demikian dari hasil jasad yang baru ditemukan kemarin, kondisinya membusuk dan keempatnya masih berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Masih di RS Polri," singkatnya.


Fakta Berikutnya

Tak Ada Makanan di Lambung

Dari hasil pemeriksaan sementara laboratorium forensik, kata Syafri, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab. Namun hanya ditemukan adanya bukti tidak ada sisa makanan di lambung keempat jasad korban.

"Belum ini, tapi penyebabnya itu belum bisa di ini (disimpulkan). Karena banyak kemungkinan."

"Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau berapa hari gitu," tambah dia.

Sementara itu pada kesempatan terpisah, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan bahwa pada lambung korban tak ditemukan sisa-sisa makan, diduga keempat orang ini sejak lama tak mengonsumsi apapun.

"Lambung para mayat ini tidak ada makanan jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata Pasma, saat ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11).

Pasma mengungkapkan keempat korban diduga mengalami dehidrasi. Hal ini menyebabkan mayat 'mengering' dengan keadaan membusuk.

"Di dalam lambungnya tidak ada isi makanan, artinya ini sudah berlangsung beberapa waktu yang lalu tidak ada mengonsumsi makanan dan otot-ototnya sudah mengecil. Artinya ini ada kekurangan cairan, dehidrasi sehingga tubuh mayat ini menjadi kering," kata Pasma.

Diperkirakan Tewas Sudah 3 Pekan

Jika dilihat dari kondisinya, satu keluarga ini diperkirakan telah meninggal sejak tiga minggu lalu. Namun demikian, seluruh korban tidak meninggal dunia secara serempak. Lantaran setiap jenazah mengalami tingkat kebusukan yang berbeda.

"Ini dari bapaknya, ibunya serta dari iparnya ini waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda. Keterangan dari dokter forensik bahwa kematian ini dari 3 minggu yang lalu," kata Pasma.

Hingga saat ini, pihak RS Polri belum bisa memastikan penyebab utama meninggalnya keempat anggota keluarga tersebut.

"RS Polri sedang lakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ lainnya supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," ujar dia.


Fakta Berikutnya

Tak Ada Tanda Kekerasan

Lebih lanjut, Pasma mengatakan bahwa saat melakukan olah tempat kejadian perkara, polisi tidak menemukan ada barang-barang berharga milik korban yang hilang.

"Sementara tidak (ada barang yang hilang)," kata Pasma.

Kendati demikian, pengakuan beberapa warga sekitar hingga RT setempat, para korban diduga sudah pindah rumah, karena memang sempat terlihat mengemas barang-barang.

"Berdasarkan keterangan, sebelumnya keluarga ini sudah mengepak-ngepak barang untuk pindah. Dari perkiraan warga sekitar, dari pak RT diduga warga ini sudah pindah gitu. Ternyata kemaren pas dicium bau, ternyata mereka sudah meninggal," ujarnya.

Selain itu, saat jasad keempatnya ditemukan, kondisi rumah masih dalam keadaan rapih atau tidak berantakan. Kemudian, tidak juga ditemukannya bercak darah dari lokasi kejadian.

"Enggak ada (bercak darah). Rumah kondisi rapih. Tak ada yang berantakan, layak tinggal," tutupnya.

Kronologi Jasad Ditemukan Terpisah

Lebih lanjut untuk penemuan jasad keempat korban itu, berawal dari laporan pihak RT yang mencium bau tak sedap berasal dari sebuah rumah di Perum Citra I Extension Blok AC5 RT 7 RW 7 Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11). RT pun melapor ke polisi.

"Saya sebagai ketua RT menyampaikan kurang lebih tepatnya hari sabtu yang lalu sudah tercium bau sedikit. Tepatnya 3 hari yang lalu Selasa-Kamis itu bau busuknya sudah menyengat, dan petugas PLN mengadakan pemutusan listrik tepatnya hari Rabu pukul 17.00 Wib karena adanya tunggakan dari pemilik rumah," kata Asiong Ketua RT kepada wartawan, Jumat (11/11).

Kemudian, ia pun mengambil tindak dengan melakukan pendobrakan pada rumah tersebut sekira pukul 18.00 WIB. Saat mendobrak, ia disaksikan oleh petugas keamanan serta staf pengurus wilayah setempat.

"Untuk sementara tidak ditemukan luka-luka. Saya mendobrak dengan petugas keamanan (security)," ujarnya.

Ia menjelaskan, saat mendobrak rumah milik korban tersebut. Ia menyorot kamar bagian rumah tersebut dengan menggunakan senter, karena memang listrik rumah tersebut sudah diputus oleh petugas PLN.

"Jadi kronologisnya begini saya dobrak pintu kamar depan, ya hanya memakai kawat nyamuk, saya rusak terus hordeng saya geser pake linggis. Saya sorot karena lampu gelap ternyata itu mayat, langsung segera saya kerahkan ke teman saya wilayah lingkungan untuk melaporkan ke Polsek Kalideres," jelasnya.

Adapun dalam penemuan jasad keempat mayat ditemukan secara terpisah pertama, suami bernama Rudyanto Gunawan (71) di ruang kamar di dalam dengan posisi ditidurkan di atas tempat tidur.

Lalu, sang istri bernama K. Margaretha Gunawan (58) dan Dian (40) ditemukan terbaring di kamar depan dengan posisi diatas tempat tidur. Sementara Budyanto Gunawan (69) ipar dari Rudianto ditemukan duduk di ruang tamu, dengan posisi dia bersandar di sofa.

Sumber: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

 

Fenomena Bunuh Diri di Gunungkidul
Infografis mengenai kenali faktor-faktor risiko bunuh diri
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya