Muhadjir Effendy Dukung Luhut soal OTT Harus Dikurangi

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut operasi tangkap tangan atau OTT KPK tidak baik dillakukan lantaran mencoreng nama baik Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2022, 14:45 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 14:45 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Akhir Menghadapi Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) pada Selasa, 21 Desember 2021. (Dok Kemenko PMK)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut operasi tangkap tangan atau OTT KPK tidak baik dillakukan lantaran mencoreng nama baik Indonesia.

Terkait hal tersebut, Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut sebaiknya OTT memang diminimalisir.

"Ya sebaiknya memang kita minimalisir penindakan ya termasuk OTT Tapi itu akan terjadi dengan sangat baik kalau dari sisi pendidikan penyadaran kepada masyarakat mengubah mental korupnya para pejabat-pejabat itu betul-betul sudah menyadari bahwa korupsi itu menghancurkan," kata dia di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Muhadjir mengakui revolusi mental utnuk mengubah sikap korup membutuhkan waktu. Untuk itu menurutnya pencegahan dan pendidikan anti korupsi turut disebarkan lewat gerakan revolusi mental.

"Makanya kita perkuat dari sisi membangun mental kejujuran dan integritas itu. Tadi kan pak wakil presiden menyampaikan ada 3 Trisula tadi edukasi, pencegahan, dan penindakan," kata dia.

Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan pemerintah mendorong pencegahan korupsi lebih komprehensif.

"Korupsi itu seperti sudah dirumuskan KPM sendiri dilakukan secara komprehensif, dari pendidikan, pencegahan, dan penindakan, ini sangat berkorelasi,” kata dia.

 

OTT Bisa Sedikit Jika Pencegahan Berhasil

Ma'ruf mengatakan, apabila pencegahan korupsi berhasil maka OTT akan sedikit digelar.

"Jadi kalau pencegahan atau pendidikan dan pencegahan inj sudah berhaisl, mungkin penindakan itu bisa tidak ada, minim ya," jelas dia.

Untuk mewujudukan OTT yang lebih sedikit maka pencegahan dan pendidikan anti korupsi harus dilakukan secara maksimal.

"Jadi ini untuk bagaimana supaya tidak lagi terjadi penindakan, maka ya supaya lebih maksimal di pendidikan dan pencegahan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya