EdenFarm Research Grant Dukung UGM Kembangkan Inovasi Teknologi Pascapanen

EdenFarm telah melayani kebutuhan bahan pangan segar untuk lebih dari 50.000 pelanggan, mulai pasar basah, UMKM kuliner, hingga e-commerce ternama.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Des 2022, 14:09 WIB
Diterbitkan 23 Des 2022, 10:12 WIB
ugm
Penandatanganan nota kesepahaman Research Grant oleh Founder dan CEO EdenFarm, David Setyadi Gunawan dan Ketua Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Didi Achjari, Kamis (22/12/2022). (Ist)

Liputan6.com, Yogyakarta - Mengedepankan inovasi untuk terus menyempurnakan ekosistem rantai pasok pangan, EdenFarm menggandeng akademisi dan praktisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk bekerja sama dalam program Research Grant atau dana hibah penelitian.

Menjadi pionir startup rantai pasok pangan B2B sejak 2017, EdenFarm telah melayani kebutuhan bahan pangan segar untuk lebih dari 50.000 pelanggan, mulai dari pasar basah, UMKM kuliner, horeca, hingga e-commerce ternama.

Tingkat produktivitas distribusi yang tinggi dan sifat perishable dari bahan pangan segar, umur simpan yang pendek seringkali menjadi kendala dalam mempertahankan kualitas di industri rantai pasok pangan.

​Sebagai solusi teknologi usaha kuliner, EdenFarm mengoptimalkan dana hibah penelitian senilai Rp180 juta untuk menjawab beberapa pertanyaan krusial terkait umur simpan bahan cabai, sebagai salah satu bahan pangan yang menjadi salah satu produk unggulan EdenFarm yang memiliki demand tinggi.

Penandatanganan nota kesepahaman Research Grant dilakukan oleh Founder dan CEO EdenFarm, David Setyadi Gunawan dan Ketua Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Didi Achjari, dengan seremonial yang dihadiri oleh Wakil Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Gumilang Sahadewo beserta tim peneliti, di Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Kamis (22/12).

"Sesuai dengan visi kami yaitu Feeding The Nation, EdenFarm selalu berinovasi untuk mensejahterakan kehidupan para mitra kami yang mencakup para petani dan pelaku bisnis dengan berbagai hal yang aplikatif. EdenFarm saat ini sudah bergerak berdasarkan research sehingga tercipta ekosistem bisnis yang relevan dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan para pelanggan," ujar David dalam sambutannya.

"Kami sangat berterima asih atas dukungan baik dari Universitas Gadjah Mada atas penelitian ini, kedepannya hasil penelitian ini akan kami terapkan sebagai salah satu solusi dari pengembangan kualitas bahan pangan dengan fokus pemanjangan umur simpan pada komoditas cabai," imbuh dia.

 

Melakukan Campus Visit

Selain seremonial penandatanganan MoU, dalam kesempatan tersebut Luluk Lusiantoro, S.E., M.Sc., Ph.D., selaku tim peneliti turut memberikan paparan terkait perkembangan penelitian mengenai beberapa teknologi alternatif yang dapat digunakan untuk menambah umur simpan produk untuk mengurangi waste dan bagaimana pengaruh teknologi alternatif tersebut berpengaruh pada umur simpan produk. Tim EdenFam juga turut diundang campus visit, untuk melihat fasilitas dan proses penelitian di Fakultas Teknologi Pangan UGM.

"Sebagai salah satu esensi pengembangan pendidikan dalam tingkat Universitas, penelitian kolaboratif ini merupakan komitmen kami untuk bisa berkontribusi kepada pengabdian masyarakat. Kami berharap hasil penelitian ini bisa berbuah banyak, tidak hanya bagi industri ekonomi dan bisnis namun juga dapat meningkatkan expression learning bagi para peneliti. Kami sangat antusias untuk melihat bagaimana penelitian kolaboratif ini berjalan bersama dengan EdenFarm," jelas Gumilang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya