Liputan6.com, Tangerang - Bukannya asyik melancong, dua pelajar di Tangerang malah mengisi waktu libur sekolah dengan aksi tawuran. Dua pelajar berinisial JMM (16) dan AS (16) itu pun ditangkap warga dan diseret ke kantor polisi.
Keduanya ditangkap warga lantaran tertinggal rombongan akibat motornya mogok usai terlibat tawuran antarpelajar.
Kapolres Metro Tangerang kota Kombes Pol Zain Dwi menjelaskan, kedua remaja tersebut berangkat dari Karawaci, Kota Tangerang bersama dua rekannya menggunakan dua sepeda motor untuk ngopi di wilayah Sepatan, Kabupaten Tangerang.
Advertisement
Baca Juga
"Saat di Taman Kota Sepatan sekitar pukul 12.00 WIB mereka dijemput oleh rekan lainnya sebanyak lima orang lalu diajak ke Desa Sarakan, Sepatan," ungkap Kombes Zain, Selasa (27/12/2022).
Di lokasi tersebut ternyata sudah berkumpul teman lainnya hingga semuanya berjumlah 15 orang. Lalu, agenda ngopi berubah menjadi pesta minum keras (miras) dan mengkonsumsi obat terlarang.
"Sambil minum, mereka membuka akun Instagram kelompok mereka bernama Independen 28 Sepatan. Selanjutnya janjian dengan kelompok lain, yakni akun Original Pisangan Cicere Sepatan untuk tawuran," katanya.
Sesuai kesepakatan, 15 orang remaja itu kemudian menuju Jalan Raya Pakuhaji, Desa Sukadiri, menggunakan 9 sepeda motor berboncengan.
"Tawuran pun terjadi, di antara mereka ada yang membawa 3 senjata tajam clurit dan stik golf. Warga yang geram berusaha membubarkan aksi tawuran dan mengejar para pelaku. Ada dua warga yang sempat tergores senjata tajam yang digunakan para pelaku," tutur Kapolres.
Â
Bikin Warga Geram
Karena emosi warga, para remaja lari berhamburan menyelamatkan diri masing-masing. Sayangnya dua remaja JMM dan AS tertinggal karena motor yang digunakan tidak bisa dihidupkan alias mogok.
"Karena motornya mogok, dua remaja ini lari ke perkampungan warga, tepatnya di desa Mekar Kondang, Kecamatan Sukadiri, Mauk dan berhasil diamankan oleh sejumlah warga," paparnya.
Kemudian, Petugas Polsek Pakuhaji dipimpin Kapolsek Kompol I Gusti Mohamad Sugiarto yang mendapatkan informasi langsung menuju TKP dan berhasil mengamankan mereka.
"Keduanya langsung dibawa ke Polsek Pakuhaji untuk dimintai keterangan. Kasus ini masih terus kita kembangkan untuk mencari pelaku lainnya yang membawa sajam, karena keduanya tidak ditemukan adanya senjata tajam," katamya.
Advertisement