Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah menangkap 25 terduga teroris terkait kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat.
"Terkait bom bunuh diri Astana Anyar yang dilakukan oleh tersangka Agus Sujatno, kami telah melakukan serangkaian penegakan hukum dan telah menangkap 25 tersangka lain," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di acara rilis akhir tahun Polri, Sabtu (31/12/2022).
Advertisement
Baca Juga
Sigit menyebut, 25 tersangka tersebut ditangkap di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Sumatera Utara. Mereka diduga terlibat dalam kejadian bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung.
"6 di Jawa Barat, 7 di Jawa Tengah dan 12 tersangka di Sumatera Utara," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan, 25 orang tersangka tersebut terbukti terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Seluruhnya terafiliasi dengan jaringan JAD," ucap Kapolri.
Serangan bom bunuh diri di Markas Polsek Astana Anyar, Bandung tersebut mengakibatkan 9 korban, terdiri dari delapan polisi dan satu masyarakat yang melintas di lokasi kejadian.
Adapun korban serangan teroris ini antara lain Iptu Suparyana, Ipda Asim, Aipda Agus, Iptu Wawan, Ipda Zainal, Iptu Susi, Aiptu Heryanto, Nurhasanah (36 tahun). Sementara korban meninggal yaitu Aiptu Sofyan Didu.
Â
Reporter: Bachtiarudin Alam
Merdeka.com
Instruksi Kapolri
Sebelumnya, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menekankan kepada jajaran mengedepankan deteksi dini guna mencegah aksi terorisme di Indonesia. Listyo menyoroti serangan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
"Perlu saya tekankan bahwa aksi teroris seperti di Polsek Astana Anyar tidak boleh terjadi lagi. Maka kedepankan deteksi dini dan preventif strike guna mencegah aksi-aksi teror," kata Listyo saat memberikan sambutan pada Apel Gelar pasukan Ops Kepolisian Terpusat "Lilin Jaya 2022" di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis (22/12/2022).
Listyo meminta jajarannya menjaga pusat keramaian, tempat ibadah dan tempat-tempat lain yang berpotensi target serangan teror.
"Ancaman teroris juga menjadi potensi gangguan yang serius," ucap dia.
Dalam hal pengamanan ibadah Natal, Kapolri juga meminta jajarannya melakukan strelisasi dengan menggandeng TNI, BNPT, Jibom, Brimob dan Densus 88 Antiteror.
Selain itu, libatkan juga seluruh elemen masyarakat termasuk Ormas Keagamaan dalam pengamanan ibadah Natal.
"Sebagai wujud toleransi beragama, demikian juga pada saat kegiatan ibadah dan kegiatan-kegiatan di akhir tahun baru," ujar Listyo.Â
Kapolri menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi operasi lilin 2022 selama 11 hari mulai 23 Desember 2022 sampai dengan 2 Januari 2023 serta dilanjutkan dengan operasi KRYD mulai 3 Januari sampai dengan 9 Januari 2023.
Operasi Lilin 2022 terdiri dari total personel 166.322 personil gabungan yang ditempatkan pada 1.845 pos pengamanan 695 pos pelayanan dan 89 pos terpadu guna mengamankan 52.636 objek pengamanan.
Advertisement