Dikepung Banjir Manado dan Hujan Terus Mengguyur, Siswa Terjebak di Sekolah

Sejumlah siswa di kota Manado, Sulawesi Utara terlanjur ke sekolah di tengah hujan yang terus mengguyur. Hal itu membuat siswa terjebak di sekolah karena dikepung banjir.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Jan 2023, 16:38 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2023, 13:07 WIB
Hujan deras yang mengguyur Kota Manado sejak Kamis (26/1/2023) tengah malam, membuat banjir menggenangi hampir semua wilayah di Manado.
Hujan deras yang mengguyur Kota Manado sejak Kamis (26/1/2023) tengah malam, membuat banjir menggenangi hampir semua wilayah di Manado.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan masih terus melanda kota Manado dan wilayah sekitarnya hingga Jumat siang, 27 Januari 2023 pukul 12.10 Wita. Akibat hujan tersebut, banjir menggenangi rumah-rumah di sebagian besar wilayah Kota Manado.

Daerah Mahawu, Paal Dua, Tikala, Liwas, Banjer, dan Sario sudah tergenang banjir. Hujan yang mengguyur lebih dari enam jam akibat air naik tinggi dan menggenangi hampir semua wilayah Kota Manado dan Minahasa Utara. Banjir yang terjadi juga menyebabkan masalah lain. Sejumlah siswa terjebak di sekolah-sekolah.

Hal itu membuat orangtua khawatir karena anak-anaknya sudah terlanjur ke sekolah dan terjebak tak bisa pulang hingga siang. Hal tersebut disampaikan salah satu orangtua Erlangga yang anaknya sekolah di salah satu SMA di kawasan Mapanget. Ia khawatir memikirkan anaknya yang terjebak di sekolah lantaran di kiri dan kanan, air tinggi sehingga jalan tak bisa dilakui.

“Memang ada pemberitahuan, agar siswa tidak usah datang, karena KBM ditiadakan Jumat, tetapi anak saya sudah terlanjur sampai ke sekolah, mau kembali, jalan sudah tak bisa dilalui,” tutur dia seperti dikutip dari Antara, Jumat (27/1/2023).

Erlangga berharap siswa masih berada di sekolah tetap aman dan bisa kembali ke rumah. Akan tetapi, hujan yang terus mengguyur dan air sudah naik tinggi di mana-mana sehingga Erlangga hanya bisa menunggu hujan reda supaya sang anak dapat pulang dengan selamat.

Manado Banjir, Ketinggian Air hingga 1 Meter

Banjir Sulut
Banjir dan longsor menerjang tiga wilayah di Sulut, yakni Kota Manado, Kabupaten Minahasa, dan Kota Tomohon. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Sebelumnya, banjir melanda Manado akibat hujan yang mengguyur sejak Kamis malam hingga Jumat pagi (27/1/2023).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado Donald Sambuaga, mengatakan hampir semua wilayah Manado terendam banjir dengan ketinggian 50 sampai 100 cm.

"Di daerah tertentu air naik lebih tinggi, kami sudah berada di lapangan dan bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan, terutama instansi terkait, melakukan pertolongan kepada masyarakat," kata Sambuaga, dikutip dari Antara.

Pihaknya sudah melakukan upaya cepat sambil melakukan pendataan dan menolong warga yang memerlukan bantuan

Dia mengatakan, selain banjir, tanah longsor dilaporkan terjadi di sekolah. Kemudian titik banjir Manado seperti di beberapa kelurahan di kecamatan Singkil, dan wilayah Tuminting serta Bunaken. Sedangkan banjir sudah terjadi di Paal Dua, Mapanget, Tikala, Wanea dan Wenang. Bahkan ada yang sampai lebih dari satu meter, terutama wilayah yang agak rendah.

Belum Ada Korban Jiwa

Sejumlah personel Samapta Polda Sulut melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir di Kelurahan Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Jumat (27/1/2023).
Sejumlah personel Samapta Polda Sulut melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir di Kelurahan Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Jumat (27/1/2023).

Namun dia menegaskan Belum ada laporan korban jiwa, dan berharap jangan sampai terjadi.

"Sampai pagi ini belum ada laporan korban jiwa, tetapi kami terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan para kepala wilayah memastikan berapa warga yang mengungsi apakah jika ada korban jiwa," katanya

Infografis 4 Anomali Cuaca Pemicu Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Anomali Cuaca Pemicu Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya