Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan sumber gempa Garut yang berada di Sesar Garsela meski rata-rata kekuatannya kecil bermagnitudo di bawah 5,0 tetap waspada karena berpeluang menyebabkan kerusakan.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, Sesar Garsela salah satu struktur sesar paling aktif di Jawa Barat dapat berpotensi menyebabkan kerusakan.
Baca Juga
“Satu hal yang patut diwaspadai bahwa meskipun magnitudonya kecil, tetapi karena sangat dangkal maka dapat merusak. Banyak kasus gempa kekuatan di bawah 5,0 dan menimbulkan kerusakan,” ujar Daryono dikutip dari Merdeka, Kamis (2/2/2023).
Advertisement
Gempa magnitudo 4,3 menggetarkan wilayah Garut pada Rabu, 1 Februari 2023 malam. Sejumlah rumah warga di Pasirwangi Garut dilaporkan roboh.
Getaran gempa Garut ini juga dirasakan warga di Kabupaten Bandung, Bandung Barat dan Sumedang. Penyelidik Bumi Madya PVMBG Badan Geologi, Kementerian ESDM Supartoyo menuturkan, ada dua sumber gempa bumi Garut. Pertama di laut yang berasosiasi dengan zona subduksi atau salah satu sumber gempa bumi utama di Indonesia yang disebut dengan zona penunjaman.
Kedua, potensi gempa dari patahan aktif di darat yang disebut dengan Sesar Garsela. Ia mengatakan, wilayah selatan Garut terdapat zona subduksi yang sedang cukup aktif dibuktikan dengan ada gempa pada 12 November 2022. Kemudian terulang kembali pada 3 Desember 2022 sehingga akibatkan beberapa bangunan rusak ringan.
Rata-Rata Magnitudo Tidak Melebihi 5
Menurut BMKG, gempa sering terjadi di zona Sesar Garsela namun magnitudonya rata-rata tidak sampai melebihi 5,0. Kendati demikian, guncangan akibat gempa di zona sesar itu seringkali dirasakan oleh masyarakat karena pusatnya sangat dangkal.
Sesar Garsela atau Sesar Garut Selatan merupakan satu dari beberapa sesar aktif di bagian selatan Jawa Barat. Dua segmen Garsela yakni segmen Kencana (selatan) sepanjang 17 km dan Rakutai (utara) sepanjang 19 km, keduanya sama-sama masih aktif.
Badan Geologi mengingatkan Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, maupun masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana agar terhindar dari risiko bencana karena daerah Garut rawan bencana alam.
Advertisement
Gempa Garut Magnitudo 4,3, Bersumber pada Zona Penunjaman dan Sesar Garsela
Sebelumnya, gempa magnitudo 4,3 menggoyang wilayah Garut pada Rabu 1 Januari 2023 malam. Sejumlah rumah warga di Pasirwangi Garut dilaporkan roboh.
Goyangan gempa Garut juga dirasakan warga di Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Sumedang.
Penyelidik Bumi Madya PVMBG Badan Geologi, Kementerian ESDM, Supartoyo menyatakan, ada dua sumber gempa bumi Garut. Yakni di laut yang berasosiasi dengan zona subduksi atau salah satu sumber gempa bumi utama di Indonesia yang disebut dengan zona penunjaman.
Kedua, potensi gempa dari patahan aktif di darat yang disebut dengan Sesar Garsela.
Dia menjelaskan wilayah selatan Garut terdapat zona subduksi yang saat ini sedang cukup aktif dibuktikan dengan adanya gempa pada 12 November lalu, kemudian terulang kembali pada 3 Desember 2022 yang mengakibatkan beberapa bangunan rusak ringan.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menuturkan, Sesar Garsela rata-rata kekuatannya kecil, bermagnitudo di bawah 5,0. Meski demikian, salah satu struktur sesar paling aktif di Jawa Barat ini dapat berpotensi menyebabkan kerusakan.
"Satu hal yang patut diwaspadai bahwa meskipun magnitudonya kecil, tetapi karena sangat dangkal maka dapat merusak. Banyak kasus gempa kekuatan di bawah 5,0 dan menimbulkan kerusakan," kata Daryono dikutip dari Merdeka.