Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengungkap motif dari para pelaku pembunuhan bos resto ayam goreng di Bekasi. Menurut Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, faktor gaji menjadi penyebab sakit hati pelaku tega melakukan perbuatan keji tersebut.
"Motif dari pengakuan tersangka adalah karena sakit hati terkait dengan gaji, perlakuan,” kata Hengki kepada awak media, seperti dikutip Jumat (17/2/2023).
Baca Juga
Menurut pengakuan para pelaku, mereka belum lama menjadi pekerja di resto ayam goreng milik korban. Oleh karenanya, motif sakit hati karena gaji masih terus digali lebih dalam lagi.
Advertisement
“Mereka baru kerja 5 hari,” jelas Hengki.
Hengki menambahkan, kedua pelaku diketahui berinisial HK(21) dan MA (14). HK adalah pelaku utama dan MA adalah pelaku yang turut serta dan membantu HK melancarkan aksinya.
Sebagai informasi, kasus ini ramai usai sebuah resto ayam goreng di Bekasi mendadak viral di jagat media sosial, melalui akun Instagram @bekasi.terkini.
Namun bukan karena makanan dan penjualannya, melainkan disebabkan adanya insiden pembunuhan dan penculikan terhadap pemilik dan anak dari sang pemilik.
Sempat Culik Anak Korban
Sebelumnya diberitakan, selain membunuh majikannya sendiri, kedua pelaku juga sempat menculik anak dari korban yang masih berusia 17 bulan. Namun saat melarikan diri, bayi tersebut ditinggal di pos ronda dekat rumah pelaku karena tidak ada ongkos untuk membawa.
"Anak tersebut rencana akan dibawa ke Jogja tapi kemudian diturunkan karena ongkosnya kurang dan ditaruh ke pos ronda kosong yang jaraknya 150 meter dari lokasi rumah pelaku," ujar Hengki.
Sebagai informasi, kasus ini ramai usai sebuah resto ayam goreng di Bekasi mendadak viral di jagat media sosial, melalui akun Instagram @bekasi.terkini. Bukan karena makanan dan penjualannya, namun karena adanya insiden pembunuhan dan penculikan terhadap pemiliknya dan anak dari sang pemilik.
Advertisement