Liputan6.com, Jakarta - Polisi menyerahkan anak usia 17 bulan inisial A ke pihak keluarga. Anak itu sempat diculik oleh tersangka pembunuhan bos resto ayam goreng di Bekasi yakni Hari Kurniawan alias HK (21) dan MA (14) seusai menghabisi nyawa MIM, ibu dari si bayi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menerangkan, bayi A kini menjadi yatim-piatu. Sebab, suami dari MIM yang sekarang merupakan ayah sambung dari anaknya.
Baca Juga
"Balita A ternyata ayahnya itu ayah sambung, maka kemarin kita ketahui anaknya sehat dan diserahkan pada neneknya yang ada di Bekasi," kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Senin (20/2/2023).
Advertisement
Trunoyudo mengatakan, A dipastikan dalam kondisi sehat. Namun demikian, penyidik terus memantau perkembangannya karena khawatir peristiwa pembunuhan memberikan dampak buruk bagi psikologis A.
"Ini tentu jadi perhatian kita bersama terkait traumatisnya. Tapi diserahkan juga neneknya terkait hak asuhnya nanti kita lihat perkembangannya," ujar dia.
Anak MIM yang berusia 17 bulan sempat diculik pelaku usai membunuh. Sejatinya, A hendak dibawa oleh pelaku ke Yogyakarta untuk dititipkan oleh ke kerabat salah satu pelaku.
Namun, niat tersebut harus mereka urungkan lantaran tidak memiliki ongkos lebih. Alhasil mereka pergi dengan menggunakan angkot lalu turun di kawasan Subang, Jawa Barat.
Sedangkan untuk balita itu, ditaruh begitu saja di sebuah pos ronda kosong di Jalan Pantura, Subang, Jawa Barat. Polisi menangkap kedua pelaku dengan posisi tidak jauh dari balita yang ditelantarkan.
Motif Pembunuhan Bos Resto Ayam Goreng di Bekasi, Pelaku Sakit Hati karena Gaji
Polisi mengungkap motif dari para pelaku pembunuhan bos resto ayam goreng di Bekasi. Menurut Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, faktor gaji menjadi penyebab sakit hati pelaku tega melakukan perbuatan keji tersebut.
"Motif dari pengakuan tersangka adalah karena sakit hati terkait dengan gaji, perlakuan,” kata Hengki kepada awak media, seperti dikutip Jumat (17/2/2023).
Menurut pengakuan para pelaku, mereka belum lama menjadi pekerja di resto ayam goreng milik korban. Oleh karenanya, motif sakit hati karena gaji masih terus digali lebih dalam lagi.
"Mereka baru kerja 5 hari," jelas Hengki.
Hengki menambahkan, kedua pelaku diketahui berinisial HK(21) dan MA (14). HK adalah pelaku utama dan MA adalah pelaku yang turut serta dan membantu HK melancarkan aksinya.
Sebagai informasi, kasus ini ramai usai sebuah resto ayam goreng di Bekasi mendadak viral di jagat media sosial, melalui akun Instagram @bekasi.terkini.
Namun bukan karena makanan dan penjualannya, melainkan disebabkan adanya insiden pembunuhan dan penculikan terhadap pemilik dan anak dari sang pemilik.
Advertisement
Polisi: Bos Resto Ayam Goreng di Bekasi Dihabisi dengan Tabung Elpiji
Kepolisian polda Metro Jaya bergerak cepat, dalam mengungkap pelaku dari pembunuhan terhadap bos resto ayam goreng berinisial MIM(29) di Bekasi.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, saat ini barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian adalah sebuah tabung gas elpiji yang berlumur darah.
"Ditemukan tabung gas elpiji 3 kg berlumuran darah. Diduga digunakan untuk memukul korban," kata Hengky kepada awak media, seperti dikutip Jumat (17/2/2023).
Hengky menambahkan, darah yang menempel pada tabung diduga adalah sama dengan yang dimiliki korban yang berada pada bagian kepala.
"Luka korban di bagian kepala, sobek hancur di sebelah kiri. Diduga dipukul tabung," ujar Hengky.
Diketahui dalam insiden ini, tidak hanya soal pembunuhan. Seorang bayi berusia 17 bulan juga menjadi korban yang diduga diculik oleh pelaku.