Liputan6.com, Batang Menyadari tingkat literasi jaminan sosial ketenagakerjaan pada pekerja Indonesia yang belum memadai, BPJS Ketenagakerjaan secara konsisten melakukan sosialisasi dan edukasi program kepada para pekerja terutama pekerja informal dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Terbaru, sosialisasi ditujukan kepada ratusan nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar di Kabupaten Batang, Jawa Tengah (21/2).
Baca Juga
Deputi Direktur Bidang Kepesertaan Program Khusus BPJS Ketenagakerjaan I Putu Wiradana menyampaikan, kehadiran pihaknya di Kabupaten Batang merupakan bentuk jemput bola pihaknya, dikarenakan sebagian pekerja yang belum terlindungi adalah pekerja informal dan terletak di daerah pedesaan.
Advertisement
“Hari ini spesial, dikarenakan kita berkolaborasi dengan PNM dan juga bisa secara langsung melakukan sosialisasi kepada nasabah PNM yang jumlahnya ribuan di hampir semua kabupaten dan desa, ini langkah kolaborasi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak,” ucap Wira.
Dirinya menambahkan, saat ini BPJS Ketenagakerjaan memiliki target melindungi 70 juta pekerja di tahun 2026. Oleh sebab itu, pihaknya mengambil langkah pendekatan khusus agar para pekerja memiliki literasi jaminan sosial yang memadai sehingga mendorong pekerja untuk mendaftar menjadi peserta. Pendekatan tersebut bernama kampanye 'Kerja Keras Bebas Cemas'.
BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan dan Beasiswa
Selain melakukan sosialisasi tentang manfaat program, pada kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan kartu kepesertaan kepada nasabah PNM yang mendaftarkan dirinya, serta terdapat penyerahan santunan jaminan kecelakaan kerja dan juga manfaat beasiswa pendidikan kepada keluarga atau ahli waris dari pekerja yang meninggal dunia.
“Kita juga melakukan penyerahan klaim santunan kematian dan juga manfaat beasiswa pendidikan kepada ahli waris dan juga anak dari pekerja yang meninggal dunia. Tentu santunannya tidak akan menggantikan sosok orang tua atau pencari nafkah di dalam keluarga, tapi dengan sudah terlindunginya pekerja di dalam perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, setidaknya pekerja itu sendiri dan keluarga memiliki jaring pengaman sosial ekonomi apabila terjadinya risiko di dalam pekerjaan.
Menutup kegiatannya di Kabupaten Batang, Wira mengajak kepada seluruh pekerja khususnya pekerja informal, dari pelaku UMKM, petani, nelayan hingga pengemudi ojek, untuk mendaftarkan dirinya melalui kanal- kanal pendaftaran yang sudah tersedia di masyarakat.
“Kami juga terus fokus mempermudah peserta untuk melakukan pendaftaran dan juga pembayaran iuran per bulannya. Selain kanal resmi kami seperti kantor cabang dan juga aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), beberapa kanal mitra juga sudah kita kerja samakan sehingga pekerja semakin memiliki banyak opsi yang memudahkan melakukan transaksi," kata Wira.
Dengan semakin banyak kanal, Wira berharap pihaknya dapat membantu memperluas perlindungan kepada masyarakat yang dalam hal ini para pekerja.
(*)
Advertisement