Debt Collector Bentak Polisi, Polda Metro: Serahkan Diri atau Kami Kejar Sampai Dapat

Polda Metro Jaya mengimbau para debt collector yang terlibat dalam aksi premanisme hingga membentak anggota Bhabinkamtibmas, Iptu Evin saat berusaha menarik kendaraan Tiktokers Clara Shinta untuk menyerahkan diri.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2023, 07:36 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2023, 07:35 WIB
Ilustrasi Penangkapan
Ilustrasi Penangkapan (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya mengimbau para debt collector yang terlibat dalam aksi premanisme hingga membentak anggota Bhabinkamtibmas, Iptu Evin saat berusaha menarik kendaraan Tiktokers Clara Shinta untuk menyerahkan diri. Hal ini menyusul tiga debt collector yang sebelumnya telah ditangkap.

"Kepada pelaku debt collector yang terlibat perlawanan terhadap petugas, kami minta segera menyerahkan diri, atau kami kejar sampai dapat," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi dalam keterangannya, Rabu 22 Februari 2023.

Hengky menyatakan, tiga debt collector yang telah diringkus kini dalam pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Bahkan satu pelaku diburu hingga ke kampung halaman di Saparua, Maluku dan ditangkap pada Rabu malam 22 Februari 2023.

"Ya ada yang sudah kita amankan. Dan akan segera kita rilis kepada teman teman media. Satu pelaku kita kejar sampai ke Saparua Ambon," ucapnya.

Meski, belum menyebut identitas ketiga debt collector yang berhasil ditangkap itu. Namun, Hengki menegaskan akan menindak secara tegas segala bentuk aksi premanisme, termasuk para debt collector.

"Negara tidak boleh kalah dengan aksi premanisme. Kita akan tangkap, kita kejar, dan kita tindak tegas setiap aksi aksi premanisme di DKI Jakarta," ucapnya.

Terlebih, Hengki menilai aksi debt collector juga tidak dibenarkan main cegat, main sikat, dan rampas kendaraan di jalan. Ada mekanisme hukum yang juga diatur dalam putusan MK.

"Bahwa tidak ada lagi hak eksekutorial bagi debt collector apabila tidak ada kesepakatan antara debitur dan kreditur, dan debitur menolak menyerahkan kendaraannya. Oleh karenanya hal tersebut harus melalui penetapan pengadilan, dengan kata lain tidak boleh di ambil paksa," kata dia.

Di sisi lain, Hengki mengatakan pihaknya juga menangkap tujuh preman yang meresahkan di Jakarta dari dua kelompok. Kini, ketujuh preman tersebut sudah ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya.

Mengenai kejadian viral di media sosial yang dialami Tiktokers Clara Shinta atas tindakan premanisme yang dilakukan para debt collector kini telah ditangani Polda Metro Jaya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tiktokers Clara Shinta Lapor Polisi

Sebelumnya, Tiktokers Clara Shinta atau telah resmi melaporkan kejadian perampasan mobil yang viral di media sosial. Sebagaimana laporan polisi nomor LP/B/954/II/2023/SPKT/Polda Metro Jaya, pada 20 Februari 2023.

"Alhamdulillah laporan sudah diterima dan ditangani semua. Sedang ditanganin dan diperiksa semuanya, yang terkait ya," ujar Clara saat ditemui wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin 20 Februari 2023.

Clara mengatakan laporan yang dibuatnya ini berlandaskan video viral di media sosial yang merekam saat mobil Toyota Alphard miliknya hendak dirampas sejumlah oknum debt collector, di kediamannya apartemen kawasan Jakarta Selatan, Rabu 8 Februari 2023.

"Yang pasti bawa bukti, paling kuat video sudah beredar di sosmed. (siapa yang dilaporkan) Buat detailnya aku sebenarnya belum dapat izin untuk menjelaskan," ucapnya.

Adapun kronologi kejadian di video, Clara menjelaskan kalau itu terjadi sesaat sopirnya tengah mengantarkan anaknya pulang sekolah. Namun saat itu, secara tiba-tiba sekitar 30 orang menghadang dan meminta mobil Alphard diserahkan.

"Driver saya Pak Sandi. Dia lagi antar anak saya sekolah, waktu pulang sekolah tiba-tiba banyak debt collector banyak di apartemen. Ini perhitungan menurut orang apartemen ada sekitar 30 orang," tuturnya.

"Tiba-tiba ada merampas kunci dan lain-lain, dari Pak Sandi. Terus aku cek dong suratnya ini asli ada engga. Karena sekarang ini kan banyak modus penipuan. Ternyata benar ini BPKB saya yang digadai " tambah dia.

 

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

INFOGRAFIS JOURNAL_Fakta Soal Kejahatan Sosial Enginering yang Bobol Rekening Korban
INFOGRAFIS JOURNAL_Fakta Soal Kejahatan Sosial Enginering yang Bobol Rekening Korban (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya