Pengamat: Jika Keluar KIB, Golkar Mudah Diterima Koalisi KIRR dan KPP

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago berpandangan, Partai Golkar sejauh ini tidak ada kesulitan untuk bergabung dengan koalisi manapun. Sebab, Golkar adalah partai yang bisa diterima di barisan koalisi manapun.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Apr 2023, 11:15 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2023, 07:27 WIB
Ketum NasDem Surya Paloh Bertemu Ketum Golkar Airlangga Hartarto di Markas DPP Partai Golkar
Ketum NasDem Surya Paloh dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto menggelar jumpa pers usai pertemuan di Markas DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Menanggapi berkembangnya isu Partai Golkar akan bergabung dengan KIRR atau KPP, Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago berpandangan, Partai Golkar sejauh ini tidak ada kesulitan untuk bergabung dengan koalisi manapun. Sebab, Golkar adalah partai yang bisa diterima di barisan koalisi manapun.

"Golkar tentu saja akan berkoalisi dengan yang kemungkinan menguntungkan Partai Golkar, bisa dengan KIRR atau KPP. Apalagi kalau kemudian koalisi di atas bisa menampung kader Golkar sebagai Cawapres" ujar Pangi.

Pangi menilai wacana yang berkembang tersebut muncul karena KIB tak kunjung mendeklarasikan Capres-cawapresnya. Partai dalam KIB justru memunculkan simulasi Ganjar-Erick yang bukan kader dari partai itu sendiri.

Padahal menurut Pangi, mencomot, mengklaim atau mengakuisi kader partai orang lain, adalah hal yang buruk dalam kaderisasi partai.

"KIB nampaknya tidak serius, buktinya pengurus partai di internal KIB malah meng-endorse atau mempromosikan capres-cawapres dari luar kader KIB, bagaimana nggak aneh bin ajaib tiba tiba PAN anggota KIB mengatakan mengusung pasangan Ganjar-Erick, padahal dua nama tersebut tidak ada satupun kader KIB", papar Pangi.

"Yang saya heran, justru banyak partai yang merobek tiketnya, artinya tidak memakai tiket mengusung kadernya sendiri," imbuhnya.

Menurut Pangi, aneh jika partai berkoalisi namun mengusung atau menarik-narik, takeover kader partai orang. Dalam KIB ada Partai Golkar, PPP dan PAN namun yang diwacanakan akan diusung justru Ganjar, Erick dan Sandiaga Uno. " Ini kok hobi akuisisi kader partai orang, kenapa nggak ada trust mengusung kader sendiri," pungkasnya.

Wacana Golkar Gabung Koalisi Perubahan

Wacana Ganja Medis, Anggota DPR Harap Revisi UU Narkotika Bisa Mengubah Paradigma 
Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari. (Foto: Jaka/nvl)

Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem, Taufik Basari menilai kedekatan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan para elite Koalisi Perubahan merupakan hal positif.

Diketahui, Airlangga hadir dalam acara buka puasa bersama elite Koalisi Perubahan di NasDem Tower akhir pekan lalu. Hadir dalam acara tersebut, Senior Golkar Jusuf Kalla, Ketum NasDem Surya Paloh, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan bakal capres, Anies.

Taufik mengatakan, NasDem melihat proses politik yang sedang berjalan masih sangat dinamis. Komunikasi dan silaturahmi dengan seluruh parpol tetap harus dibuka.

"Hubungan Golkar dan NasDem selama ini sangat erat. Kedua ketum antara Pak Surya Paloh dan Pak Airlangga pun sangat erat," ujar pria akrab disapa Tobas di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 29 Maret 2023. 

Pria yang biasa disapa Tobas ini mengaku tak mau berspekulasi tentang kemungkinan Golkar akan membentuk koalisi besar bersama Koalisi Perubahan. Menurut dia, dinamika koalisi jelang Pemilu 2024 masih sangat mungkin berubah.

"Tentunya sebagai partai besar partai yang senior tentu apabila kita bisa berjalan bersama-sama dengan Partai Golkar itu suatu hal yang positif," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya