Sempat Gangguan, Stasiun Manggarai Sudah Beroperasi Normal

Berdasarkan penjelasan akun twitter @commuterline gangguan atas perbaikan wesel di Stasiun Manggarai sempat diumumkan sekitar pukul 06.26 WIB.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2023, 13:16 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2023, 13:16 WIB
Hari Ketiga Pelaksanaan Perubahan Rute KRL Commuter Line
Suasana penumpang saat perubahan rute KRL Commuterline di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (30/5/2022). Perubahan rute baru kereta rel listrik yang diberlakukan pada Sabtu, 28 Mei 2022 lalu dikarenakan proses Switch Over ke 5 penataan lintas kereta api di Stasiun Manggarai. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Para penumpang kereta commuterline (KRL) sempat meluapkan kekecewaan karena perjalanannya mereka terhambat. Imbas adanya gangguan karena ada perbaikan wesel di Stasiun Manggarai, Kamis (6/4/2023).

Alhasil, banyak para pengguna kereta atau akrab disapa anak kereta (angker) memotret momen ramainya penumpang yang turun dari gerbong kereta untuk proses peralihan ke lajur lainnya.

"Dikerjain mulu sama KRL ,terharu bgt liat penumpang yg gak saling kenal tp saling bantu," tulis akun @neila****

Adapun berdasarkan penjelasan akun twitter @commuterline gangguan atas perbaikan wesel di Stasiun Manggarai sempat diumumkan sekitar pukul 06.26 WIB.

"Terdapat perbaikan wesel di Stasiun Manggarai dan saat ini sedang dalam penanganan petugas. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya," tulis akun twitter @commuterline.

Setelah beberapa saat kemudian, akun twitter @commuterline kembali mengumumkan kalau perjalanan kereta di Stasiun Manggarai telah normal kembali.

"Selamat pagi, kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Hal tersebut menjadi evaluasi kami untuk layanan Commuterline yang lebih baik lagi. Terima kasih," tulisnya.

Impor KRL Ditolak, Penumpukan Penumpang Bakal Terjadi hingga 2025

Stasiun Tanah Abang
Kepadatan calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Kementerian Kesehatan memprediksi penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia akan terus terjadi hingga mencapai puncaknya pada Februari 2022. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memastikan, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) tidak mendapat restu melakukan impor KRL bekas dari Jepang. Pengajuan itu sebelumnya dilakukan lantaran 10 rangkaian KRL Jabodetabek akan dipensiunkan di 2023, dan 16 lainnya di 2024.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, mengatakan penolakan impor KRL bekas tersebut mengacu pada hasil kajian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Meskipun di sisi lain, ia menyebut jumlah penumpang KRL Commuter Line bakal terus membludak, alias overload hingga 2025. Tapi angkanya belum akan menyentuh 100 persen.

"Overload ini memang terjadi pada jam-jam peak hours. Namun secara keseluruhan, untuk okupansi tahun 2023 itu adalah 62,75 persen. Tahun 2024 diperkirakan masih 79 persen, dan 2025 sebanyak 83 persen," jelas Seto di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Kamis (6/4/2023).

Di sisi lain, BPKP menghitung, jumlah KRL yang beroperasi saat ini ada sebanyak 1.114 unit. Itu belum termasuk 48 unit yang aktiva tetap diberhentikan dari operasi, dan 36 unit yang dikonservasi sementara.

Perbandingan Jumlah Penumpang KRL dan ArmadaBPKP, lanjut Seto, juga membandingkan jumlah pengguna KRL beserta ketersediaan armada angkutnya pada 2019 dan 2023. Pada 2019, jumlah armada yang siap guna sebanyak 1.078 unit dan mampu melayani 336,3 juta penumpang.

"Sedangkan di 2023 ini dengan jumlah penumpang diperkirakan 273,6 juta penumpang, jumlah armada yang ada adalah 1.114 unit," ungkap dia.

"Jadi di 2023 jumlah armadanya makin banyak, tapi estimasi penumpangnya tetap jauh lebih sedikit dibanding 2019 yang jumlah armadanya lebih sedikit," tegas Seto.

Masih menurut perhitungan BPKP, rata-rata jumlah penumpang KRL saat ini diestimasikan sekitar 800 ribu penumpang per hari. "Pada saat peak hours bisa mencapai di atas 900 ribu. Nah ini masih lebih kecil dibandingkan 2019, dimana rata-rata jumlah penumpangnya adalah 1,1 juta," tegas Seto.

 

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Infografis Journal
Infografis Journal: Jumlah Penumpang KRL di Jabodetabek Tahun 2010-2021 (Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya