Liputan6.com, Jakarta Jelang hari raya Idul Fitri, ruas jalan arteri Kalimalang, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang menuju jalur Pantura, mulai dipadati pemudik. Mayoritas pemudik menggunakan sepeda motor atau roda dua yang diisi dengan berbagai barang bawaan.
Salah satu kepadatan terjadi di Jalan KH Noer Ali. Para pemudik sengaja memilih berangkat pada malam hari untuk menghindari cuaca panas. Kebanyakan mereka berangkat usai berbuka puasa.
Baca Juga
Dari pantauan, terlihat para pemudik roda dua dari arah Jakarta, berkendara beriringan menuju jalur Pantura. Rata-rata pemudik bertujuan kota-kota besar di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Advertisement
Selain membawa barang yang dibungkus tas dan kardus, banyak di antara pemudik yang memboyong penumpang lebih dari dua orang. Bahkan, tak sedikit pula yang membonceng anak kecil dan balita.
Sutejo, pemudik roda dua asal Indramayu mengatakan dirinya berangkat mudik hari ini, usai mendapat libur dari kantor. Ia pun sengaja memilih waktu malam hari usai berbuka puasa.
"Iya memang rencana berangkat malam, soalnya biar gak panas. (Berangkat) tadi habis buka puasa," katanya, Senin (17/4/2023).
Alasan lain diungkap pemudik roda dua bernama Aris Sutiono. Pria yang mudik seorang diri menuju Pacitan itu sengaja berangkat pada malam hari untuk menghindari kemacetan panjang.
"Karena lebih lancar. Tadi di ujung Kalimalang sebentar doang kejebak macet," ujarnya.
Senang Mudik dengan Roda Dua Karena Lebih Santai
Warga Tangerang itu mengaku lebih senang mudik menggunakan sepeda motor ketimbang kendaraan roda empat. Selain lebih santai, dirinya bisa leluasa beristirahat apabila merasa lelah.
Sebelum berangkat ke kampung halaman, Aris menyebut sudah melakukan berbagai persiapan. Selain persiapan fisik dan perbekalan, ia juga melakukan servis kendaraan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan selama perjalanan.
"Persiapannya servis, ganti oli, biar aman aja. Biaya yang habis kisaran Rp 200 ribu," akunya.
Pria pekerja proyek itu mengakui ada sejumlah kendala yang mengganggu kenyamanannya saat melintas di Jalan KH Noer Ali. Di antaranya sejumlah titik jalan yang rusak dan penerangan yang minim.
"Ya rusak dikit sih dan kurang penerangan. Agak bahaya sih," jelasnya.
Sementara untuk puncak arus mudik sepeda motor, khususnya di jalur mudik Kalimalang, pihak kepolisian memprediksi akan terjadi pada 19-20 April 2023 mendatang.
Meski sudah ada imbauan polisi agar pemudik roda dua tidak membawa barang berlebih dan berboncengan lebih dari dua, namun nyatanya masih banyak yang tidak mengindahkan. Padahal hal tersebut dapat membahayakan keselamatan pengendara.
Advertisement